Minggu, 29 Mei 2022

BIOGEOGRAFI BURUNG PULAU PASOSO: CATATAN KOLONISASI DAN POLA MIGRASI DARI DARATAN SULAWESI

 

Oleh:  Fachry Nur Mallo* dan Moh. Ihsan Nur Mallo**

PENDAHULUAN

Desksripsi Pulau Pasoso
Pulau Pasoso beserta perairan lautnya merupakan kawasan Suaka Margasatwa Laut berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dengan luas kurang lebih 5.000 ha, yang dikhususkan untuk melindungi segala aktifitas penyu di tempat ini. Luas daratan Pulau Pasoso 49 ha. Secara administrasi Pulau Pasoso termasuk wilayah Desa Pomolulu Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Dari hasil pengukuran KPB Spilornis menggunakan peta, diketahui jarak Pulau Pasoso dari daratan Sulawesi terdekat 12 m.
Sebagian besar daratan Pulau Pasoso merupakan hutan primer bercampur jenis tumbuhan pantai. Hutan ini ini kondisinya relatif masih baik. Pada vegetasi hutan ini ditemukan beragam jenis tumbuhan, yang dominan adalah Ficus spp., Diospyros sp., Alstonia sp. dan Dehaasia sp. Kondisi tanah pada vegetasi berhutan cukup subur. Tanah ini bercampur dengan serasah-serasah tanaman yang lapuk bersama batu karang yang mulai hancur (Sakada-BQD, 1991). Pesisir pantai Pulau Pasoso didominasi pantai bertebing karang. Tebing-tebing tersebut bila air laut pasang akan tergenangi air laut setengah atau seluruhnya. Di atas tebing-tebing terbentuk vegetasi tumbuhan pantai yang memiliki ciri-ciri berukuran kerdil, berbatang keras dan kurus, karena kurangnya unsur hara atau tanah menjadi tempat tumbuh tumbuhan. Selain areal pantai bertebing, juga terdapat pantai berpasir, tidak luas di bagian tenggara. Didominasi bentuk dari vegetasi formasi Baringtonia dan dari formasi Pescaprae.