Rabu, 22 Agustus 2012

PENGAMATAN BURUNG DI PULAU PELENG KEPULAUAN BANGGAI, SULAWESI TENGAH


Pulau Peleng bersama Pulau Banggai, Pulau Labobo, Pulau Bangkurung, Pulau Bowokan dan Kepulauan Sula (terdiri Pulau Taliabu, Pulau Mangole dan Pulau Sanana)  merupakan daerah  penghubung dua kawasan hewan penting, yaitu Kawasan Sulawesi dan Maluku; karena kedua kawasan tersebut memiliki jenis hewan yang berbeda, dan terletak sangat dekat disisi barat Garis Weber; yang merupakan garis batas penyeimbang antara hewan Kawasan Oriental dan Kawasan Australo-Papuan, maka tak heran jenis hewan yang ada di kawasan ini merupakan percampuran antara jenis hewan Kawasan Oriental dan Kawasan Australo-Papuan.
Karena terletak pada berbatasan antara Pulau Sulawesi dan Kepulauan Maluku, sehingga di Pulau Peleng dijumpai jenis burung asli Sulawesi yang bercampur dengan jenis burung  asli Kepulauan Maluku. Jenis-jenis burung asli Sulawesi yang dijumpai seperti Spizaetus lanceolatus, Accipiter griseiceps, Ducula luctuosa,  Ptilinopus superbus,  dan Turacoena manadensis.  Jenis-jenis  burung asli Kepulauan Maluku yang dijumpai di Pulau Peleng seperti Loriculus amabilis, Alisterus amboinensis, Otus magicus dan Aplonis mysolensis.
Dari literatur dan catatan pengamatan yang dilakukan oleh para pengamat dan peneliti burung di Pulau Peleng yang berhasil kami kumpulkan diketahui 142 jenis burung pernah tercatat ada di Pulau ini (tidak termasuk Dendrocygna eytoni). Burung yang dijumpai di Pulau Peleng adalah Phalacrocorax sulcirostis, P. melanoleucos, Ardea sumatrana, A. purpurea, Pernis ptilorhynchus, P. celebensis, Spilornis rufipectus, Accipiter griseiceps, Spizaetus lanceolatus, Falco moluccensis, F. longipennis, Megapodius bernsteinii, Coturnix chinensis, Turacoena manadensis, Ptilinopus melanospila, P. subgularis, Ducula forsteni, Alisterus amboinensis, Loriculus amabilis, Rhinomyias colonus, Coracina tenuirostris, Coracina schystacea, Arthamus monachus dan Basilornis galeatus. Diantara semua jenis burung yang tercatat di Pulau Peleng, berdasarkan daftar yang diterbitkan Birdlife-Indonesia Programme (Shanaz, J. dkk.,  1999) 10 jenis diantaranya menjadi penting karena sebarannya terbatas, yaitu Megapodius bernsteinii, Gymnocrex rosenbergii, Ptilinopus subgularis, Ducula luctuosa, Loriculus amabilis, Coracina schistacea, Coracina sula, Zoothera erythronota, Rhinomyias colonus dan Basilornis galeatus. Hal ini menjadi alasan penting sehingga Pulau Peleng merupakan salah satu pulau penting di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan ditetapkannya pulau ini bersama pulau-pulau lainnya di Kepulauan Banggai dan Kepulauan Sula  menjadi  salah  satu   kawasan  DBE  di  Indonesia  oleh  Birdlife-Indonesia Programme karena dihuni cukup banyak jenis burung endemik kawasan ini maupun jenis burung endemik kawasan lain yang sebarannya terbatas, yang perlu dilestarikan saat ini.
Dengan demikian konservasi hutan tropis dataran rendah Pulau Peleng perlu mendapatkan perhatian, karena sebagian besar jenis-jenis burung Pulau Peleng yang perlu dilestarikan saat ini sangat tergantung pada hutan tropis dataran rendah. Konservasi hutan tropis dataran rendah ini perlu dilakukan, terutama bagi upaya pelestarian Gagak Banggai, sepuluh jenis burung lainnya yang penyebarannya terbatas di DBE (Daerah Burung Endemik) Kawasan Banggai-Sula, serta tiga jenis mamalia endemik, yaitu Kuskus Peleng (Phalanger pelengensis), Tarsius Peleng (Tarsius pelengensis) dan Tikus Peleng (Rattus pelurus), yang hidup terbatas di Pulau Peleng dan Pulau Banggai.
Di Pulau Peleng saat ini terdapat Taman Wisata Laut Pulau Peleng seluas 17.462 ha, dan  tiga  blok  hutan   lindung  masing-masing  di  Kecamatan  Bulagi,  Kec.  Bulagi  Selatan, Kecamatan Liang dan Kecamatan Tinangkung. Dengan adanya kawasan konservasi tersebut diharapkan kondisi Pulau Peleng masih menyimpan kemampuan ekologis yang cukup baik.

KONDISI LOKASI PENGAMATAN.

            Pengamatan burung dilakukan pada sepuluh lokasi, yaitu:
1.    Salakan dan sekitarnya. Dilakukan pengamatan selama satu hari pada sebuah jalan setapak di sebuah hutan musim yang bercampur dengan hutan tropis dan ladang penduduk. Jenis tanaman yang umum dijumpai di lokasi pengamatan ini adalah Kenari (Canarium spp.), Macaranga spp, Tabernaemontana sp. dan  Borassus sp. Sementara tanaman yang ditanam penduduk adalah Jambu Monyet (Anacardium oceidentale),  Durian (Durio sp.), Kelapa (Cocos nucifera), dan Pisang (Musa sp). Jenis burung yang dijumpai beberapa jenis elang yang melakukan aktifitas di pesisir pantai, Falco severus, Chalcophaps indica, Basilornis galeatus, Macropygia amboinensis dan  Ixos affinis.
2.    Jalan raya antara Salakan dengan Dusun Bebe. Dusun Bebe terletak di Desa Tambos, Kec. Liang. Pada jalan raya ini masih dijumpai hutan tropis yang relatif masih utuh dan juga dijumpai hutan tropis berbatasan          dengan  ladang-ladang  penduduk,  serta  hutan bakau yang didominasi jenis Rhizopora. Jenis burung yang dijumpai adalah Spilornis rufipectus,  Macropygia amboinensis, Ducula aenea, Prioniturus platurus, Loriculus amabilis, Merops ornatus, Corvus enca,  Aplonis panayensis, Arthamus monachus, Nectarinia jugularis, N. aspasia dan  Ixos affinis.
3.    Dusun Bebe. Di Dusun ini dilakukan pengamatan selama dua hari pada perkebunan coklat/cacao dan tepi hutan tropis yang berbatasan dengan perkebunan cacao dan Durian (Durio sp.) milik masyarakat. Jenis burung yang dijumpai adalah Spilornis rufipectus, Chalcophaps indica, Macropygia amboinensis, Ducula aenea, D. forsteni, Otus magicus, Halcyon coromanda   dan  Ixos affinis.
4.    Jalan setapak antara Dusun Bebe dengan Dusun Tunggaling. Dusun Tunggaling terletak di Desa Luk Labibi, Kec. Liang. Jalan setapak ini panjangnya empat  kilometer. Di  lokasi  ini  dilakukan  pengamatan  selama  dua   hari   pada   tepi   hutan   tropis  yang dengan ladang milik masyarakat. Tanaman yang umum ditanam pada ladang tersebut adalah Durian (Durio sp.), Cacao atau Coklat,0 Kelapa (Cocos nucifera), Pisang (Musa sp), Keladi (Alocasia sp.), dan  Batata atau Ubi Banggai (Discorea sp.) milik masyarakat Dusun Bebe dan Dusun Tunggaling. Jenis burung yang dijumpai adalah Spilornis rufipectus, Chalcophaps indica, Macropygia amboinensis, Ducula aenea, D. forsteni, Corvus enca, Arthamus monachus, Nectarinia jugularis, N. aspasia dan  Ixos affinis.
5.    Jalan setapak antara Dusun Tunggaling dan Dusun Bebe (diluar jalur pengamatan pada nomor 4). Jalan setapak ini panjangnya tiga kilometer. Di lokasi ini dilakukan pengamatan selama dua hari pada hutan tropis dan tepi hutan tropis yang berbatasan dengan perkebunan dan ladang milik masyarakat yang relatif tidak terlalu luas. Jenis tanaman hutan tropis yang umum dijumpai adalah Kenari (Canarium spp.), Pigafetta filaris, Macaranga spp, Gnetum gnemon, Trema Orientalis, Mangga Busuk (Mangifera sp.). Sementara jenis tanaman yang umum ditanam pada ladang adalah Cacao atau Coklat, Kelapa (Cocos nucifera), Pisang (Musa sp), Keladi (Alocasia sp.), dan  Batata atau Ubi Banggai (Discorea sp.). Jenis burung yang dijumpai adalah Spilornis rufipectus, Pernis ptilorhynchus, P. celebensis, Accipiter soloensis, Treron griseicauda, Macropygia amboinensis, Ducula aenea, Corvus enca, C. unicolor,  Arthamus monachus, Rhinomyias colonus, Pachycephala pectoralis, Nectarinia jugularis, N. aspasia dan  Ixos affinis.
6.    Jalan raya antara Salakan dengan Desa Lalong. Desa Lalong terletak di Kec. Tinangkung. Pada jalan raya ini masih dijumpai hutan tropis yang relatif masih utuh dan juga dijumpai hutan tropis berbatasan dengan ladang-ladang penduduk. Jenis burung yang dijumpai adalah Spilornis rufipectus, Treron griseicauda, Macropygia amboinensis, Ducula aenea, Prioniturus platurus, Trichoglossus ornatus, Coracina schistacea,C. tenuirostris, Pelargopsis melanorhyncha, Ardea purpurea, Corvus enca,  Arthamus monachus, Rhinomyias colonus, Pachycephala pectoralis, Nectarinia jugularis, N. aspasia dan  Ixos affinis.
7.    Jalan raya antara Salakan dengan Desa Mansamat. Desa Mansamat terletak di Kec. Tinagkung. Pada jalan raya ini masih dijumpai hutan tropis yang relatif masih utuh dan juga dijumpai hutan tropis berbatasan dengan ladang-ladang penduduk. Jenis burung yang dijumpai adalah Spilornis rufipectus, Accipter griceiceps, Falco moluccensis, Gallus gallus, Macropygia amboinensis, Ducula radiata, Prioniturus platurus, Corvus enca,  Arthamus monachus,  Nectarinia jugularis, N. aspasia dan  Ixos affinis.
8.    Sawah dan rawa di Desa Lalong. Sawah dan rawa yang belum sempat diolah menjadi areal persawahan diperkirakan memiliki luas 60 ha. Di lokasi ini dilakukan pengamatan selama satu hari. Areal persawahan dan rawa ini berbatasan dengan hutan tropis dan ladang masyarakat. Tumbuhan yang umum ditemukan pada rawa dan sawah selain padi (Oryza satifa), yang ditanam penduduk, juga ditemukan Cyperus sp, Ipomea aquatia, Matroxylon sagu dan Sagetaria guayanensis. Jenis burung yang dijumpai adalah Gallinago megala, Tringa glareola, Actitis hypoleucos, Haliastus Indus, Spilornis rufipectus, Egretta garzetta, Ardeola speciosa, Ardea purpurea, A. sumatrana, Ixobricus sinensis, I. cinamomeus, Amaurornis phoenicurus, Porphyrio porphyrio, Macropygia amboinensis, Ducula aenea, Motacilla spp. Corvus enca, Arthamus leucorhynchus, Rhinomyias colonus, Pachycephala pectoralis, Nectarinia jugularis dan N. aspasia.
9.    Rawa terpencil di Desa Lalong. Rawa ini terletak tidak terlalu jauh dari jalan raya poros Salakan - Desa Lalong, tetapi letaknya terpecil karena rawa ini dikelilingi tumbuhan rawa berupa Cyperus sp. dan  Matroxylon sagu. Luas rawa ini diperkirakan setengah ha. Jenis burung yang dijumpai adalah Ixobricus sinensis, I cinamomeus, Butorides striatus,  Amaurornis phoenicurus, Dendrocygna aytoni (?), Alcedo coerulescens, Macropygia amboinensis, Corvus enca, Arthamus leucorhynchus, Nectarinia jugularis dan N. aspasia.
10.  Laguna Lamomontano di Desa Lalong. Laguna ini terletak agak terpecil dari pemukiman penduduk, yang berjarak 3 kilometer dari pusat pemukiman. Pada tepi laguna terbentuk hutan bakau yang bercampur dengan hutan pantai yang relatif masih utuh dan perkebunan kelapa. Jenis tumbuhan yang dominan adalah  Rhyzophora sp, Canarium sp. dan Ficus spp.  Laguna ini memiliki luas 2 ha. Jenis burung yang dijumpai adalah  Megapodius bernsteinii, Butorides striatus, Anas gibberifrons, Phalacorocorax sulcirostris, P. melanoleucos, Tachybaptus novaehollandiae, Halcyon chloris, Macropygia amboinensis,  Corvus enca dan N. aspasia.
Fachry Nur Mallo

1 komentar:

  1. saya merasa bangga dengan beragam jenis burung yang ada di banggai kepulauan, cuma lokasi penelitiannya terbatas di berapa kecamatan begian peling timur,,,!! masih banyak jenis burung lainnya yang terdapat di kecamatan bagian peling barat dan di pulau-pulau kecil bagian kec.labobo bangkurung,,,!! ada satu jenis burung yang menurut saya itu unik, kalau tidak salah bahasa umumnya nama burung tersebut adalah burung emas dan bahasa lokalnya adalah nduluna, konon katanya burung ini hanya hidup di pulau tertentu, dan nama pulau tersebut dinamakan pulau burung,,,,!! thanks sebelumnya

    BalasHapus