ENDEMIK PULAU
SANGIHE. Saat berangkat ke Pulau Sangihe Mei 2014, walaupun peluangnya kecil
saya sangat mengharap menjumpai burung ini, bahkan memotretnya. Tapi sayang,
hingga meninggalkan Sangihe, saya tidak berhasil menjumpainya. Jenis sangat
langka, sehingga IUCN menetapkan statusnya dalam kategori Sangat Terancam Punah
(Critically Endangered). Sejak
specimennya pertamakali dikoleksi, hampir semua survei selanjutnya gagal
menjumpai burung ini. Saat ini diperkirakan populasinya tidak lebih dari 50
ekor dan bertahan hidup hanya pada hutan primer dan sekunder tua seluas 500 ha
di Gunung Sahedaruman. Ironisnya areal tersebut tidak termasuk kawasan
konservasi/lindung, sehingga sangat potensi dirambah.
Untuk mengobati
kerinduan pada burung ini, saya mencoba melukisnya. Morfologinya pada lukisan
ini mengacu deskripsi Rasmussen, et al. One on the Specific Status of the
Sangihe White-eye Zosterops nehrkorni and the Taxonomi of the Black-crowned
White-eye Zosterops atrifrons complex. Forktail 16 (2000). Kondisi landscapenya
disesuaikan sedekat mungkin dengan kondisi habitatnnya, terutama keberadaan
herba berbunga kuning, umum dihabitatnya. Tumbuhan tersebut sumber makanan
utama burung nectarivore, juga mungkin makanan kacamata sangihe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar