Foto 1. Numenius arquata dan Limosa limosa di Muara Sungai Palu |
Awal 2014 Dadang
Dwi Putra menyerahkan beberapa fotonya hasil hunting pada 15 Oktober 2013 di pesisir Pantai Talise
dan Muara Sungai Palu. Dia juga menanyakan jenis gajahan dalam foto tersebut, terbang
bersama sejenis burung pantai di Muara Sungai. Saya lama mengamati foto tersebut
tetapi saya tidak mengetahui jenis kedua burung tersebut.
Setelah pulang ke
rumah dan beberapa hari kemudian, saya mencoba mengidentifikasi lagi, tetapi tetap
belum berhasil mengetahui jenisnya. Saya hanya menduga mungkin Numenius
madagascariensis muda, tetapi hal itu belum meyakinkan saya.
Foto 2. Numenius arquata dan Limosa limosa awalnya terlihat cukup jauh terbang dari arah utara sebelum hinggap di Muara Sungai Palu. |
Akhirnya saya
menyimpan foto tersebut, tidak berupaya mencari tahu jenisnya. Saya berencana akan mendiksusikan hal itu pada
teman-teman di Jawa yang lebih ahli mengidentifikasi burung pantai. Tetapi rencana tersebut terlupakan, karena
saya larut dengan kesibukan, dan juga dalam pikiran saat itu, mungkin gajahan
tersebut hanya Numenius madagascariensis muda.
Pada 8 Nopember
2015, 20 Desember 2015 dan 10 Januari 2016, saya melakukan pengamatan burung
pantai di Tambak Ikan Desa Tawang Sari, Cirebon. Dari pengamatan tersebut saya menjumpai cukup
banyak jenis burung pantai dan laut, tetapi yang menarik saya keberadaan Numenius
arquata dan Limosa limosa. Setelah melihat keduanya saya tiba-tiba teringat
dua jenis burung dipotret Dadang Dwi Putra di Muara Sungai Palu yang belum saya
ketahui jenisnya, Sepertinya mirip keduanya.
Setelah pulang
saya mencocokan ciri morfologisnya, ternyata positif jenisnya Numenius
arquata dan Limosa limosa. Agar tidak salah mengidentifikasi, saya
mengkonfirmasi pada mas Iwan Londo mengenai Numenius arquata. Mas Iwan Londo juga membenarkan pandangan saya.
Dengan demikian dapat dipastikan Numenius arquata juga tercatat di
Sulawesi. Teman-teman pengamat burung sudah dapat memasukan jenis ini di dalam
daftar burung-burung Sulawesi.
Dengan adanya
ketambahan jenis ini, sehingga di Sulawesi terdapat lima jenis gajahan (Numenius), yaitu: Numenius
tahitiensis, Numenius phaeopus, Numenius minutus, Numenius aquata dan Numenius
madagascariensis. Beberapa ornitolog meragukan jenis disebutkan pertama
terdapat di Sulawesi.
Penemuan ini
menimbulkan tanda tanya, mengapa jenis tersebut selama ini tidak dijumpai di
Sulawesi? Mungkin alasan utama, karena Sulawesi bukan merupakan jalur migrasinya.
Selain itu, mungkin juga telah dijumpai oleh pengamat tetapi karena tidak jeli sehingga
mengira dijumpai Numenius madagascariensis, yang memang agak mirip, dan
kadang kelompok kedua jenis tersebut sering berbaur. Kondisi ini dapat mengecoh para pengamat
burung.
Perjumpaan Dadang Dwi
Putra terhadap Limosa limosa di Muara Sungai Palu juga penting karena
merupakan catatan baru kehadirannya di Lembah Palu dan sekitarnya. Pada semua
tempat di Sulawesi jenis ini jarang dijumpai dibanding kerabatnya Limosa
lapponica.
(Fahry Nur Mallo)
Daftar Isi
Coates, B.J. and Bishop, K.D. 1997. A Guide to the Bird of Wallacea
(Sulawesi, the Moluccas and the Lesser Sunda Islands, Indonesia). Alderley. Dove Publication.
Bhushan, B., Fry, G., Hibi, A.,
Mundkur, T., Prawiradilaga, D.M., Sonobe, K. and Usui, S. 1993. A
Field Guide to the Waterbird of Asia. Tokyo. Wild Bird Society of Japan.
MacKinnon, J., Phillips, K.,
dan Balen, B.V., 1992. Panduan
Lapangan Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Bogor. LIPI dan Birdlife-Indonesia
Programme.
Mallo, F.N. 2016. Catatan Pengamatan Burung-burung di Jawa.
Tidak dipublikasikan.
Mallo. F.N., dan Putra, D.D., 2017. Panduan Burung-burung Sulawesi. Tidak dipublikasikan. Celebes Bird Club.
Palu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar