Oleh Fachry
Nur Mallo
Gambar 1. Kontak fisik Halcyon cyanoventris dan Todiramphus chloris di lahan persawahan di kaki Gunung Papandayan Garut, Jawa Barat (@ Budi Hermawan) |
A. Pendahuluan
Suara --cek-cek-cek--, atau
--cekekk-cekekk--, diulang beberapa kali, penuh semangat, keras dan ribut,
merupakan simponi alam saya dengar pertama kali disekitar kediaman saya di
Lembah Palu dan Poso setiap bangun pagi.
Suara Todiramphus chloris ini
nampak menonjol dari suara alam lain.
Suara ini selalu saya dengar saat melakukan kunjungan di semua tempat
Sulawesi, terutama di dataran rendah; dari pulau-pulau kecil, pesisir pantai
hingga ketinggian 1500 m, yang menunjukkan populasinya umum di tempat-tempat
tersebut.
Saat tinggal di Bogor, saya merasa ada
sesuatu yang hilang di alam saat bangun pagi, suara tersebut tidak pernah saya
dengan lagi, justru saat berjalan di sekitar vegetasi terpencil, terutama
terdapat genangan air atau sungai kecil tidak jauh dari kediaman saya, kadang
mendengar suara kerabat jauhnya –Halcyon
cyanoventris–. Suasana ini juga saya rasakan saat mengunjungai banyak
tempat di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jogyakarta.