Selasa, 28 Mei 2019

KOMPETISI DAN PEMBAGIAN SUMBERDAYA CEKAKAK JAWA (HALCYON CYANOVENTRIS) DAN CAKAKAK SUNGAI (TODIRAMPHUS CHLORIS) DI JAWA


Oleh  Fachry Nur Mallo
Gambar 1.  Kontak fisik Halcyon cyanoventris dan Todiramphus chloris di lahan  persawahan
 di kaki Gunung Papandayan Garut, Jawa Barat (@ Budi Hermawan)
A. Pendahuluan
Suara --cek-cek-cek--, atau --cekekk-cekekk--, diulang beberapa kali, penuh semangat, keras dan ribut, merupakan simponi alam saya dengar pertama kali disekitar kediaman saya di Lembah Palu dan Poso setiap bangun pagi.  Suara Todiramphus chloris ini nampak menonjol dari suara alam lain.  Suara ini selalu saya dengar saat melakukan kunjungan di semua tempat Sulawesi, terutama di dataran rendah; dari pulau-pulau kecil, pesisir pantai hingga ketinggian 1500 m, yang menunjukkan populasinya umum di tempat-tempat tersebut. 
Saat tinggal di Bogor, saya merasa ada sesuatu yang hilang di alam saat bangun pagi, suara tersebut tidak pernah saya dengan lagi, justru saat berjalan di sekitar vegetasi terpencil, terutama terdapat genangan air atau sungai kecil tidak jauh dari kediaman saya, kadang mendengar suara kerabat jauhnya –Halcyon cyanoventris–. Suasana ini juga saya rasakan saat mengunjungai banyak tempat di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jogyakarta.