Saat tinggal
di Sulawesi, saya tertarik membaca pada beberapa jurnal mengenai kelimpahan
populasi burung pantai dan burung rawa di pesisir pantai utara Jawa, terutama
di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon saat musim pengunjung burung dari
utara ke selatan khatulistiwa. Tambak
ikan dan udang, pesisir pantai berlumpur, rawa dan persawahan merupakan areal favorit
dikunjungi burung-burung tersebut.
Saat bertugas
di Bogor, saya semakin penasaran dengan keberadaan burung-burung pantai dan
burung rawa di pantai utara Jawa. Untuk itu pada tahun 2012 dan 2013 saya
mengunjungi empat kali beberapa tambak dan pesisir pantai di Marunda, Indramayu
dan barat Cirebon saat musim kunjungan burung-burung dari utara khatulistiwa.
Dari seluruh tempat yang saya kunjungi, saya menjumpai sangat sedikit burung-burung
pantai, burung laut dan burung rawa. Sepertinya
populasi burung-burung tersebut menurun drastis.
Numenius arquata
Numenius phaeopus
Numenius madagascariensis
Limosa limosa
Tringa totanus & Limosa limosa
Collocalia fuciphagus
Gambar jenis-jenis burung di tambak ikan Desa Tawang Sari Cirebon
Dalam
publikasi ilmiah hasil pengamatan, survey dan penelitian, saya mengetahui menurunnya
populasi burung di tempat-tempat tersebut akibat penangkapan berlebihan. Tetapi
dari hasil pengamatan di lapangan saya melihat habitat-habitat burung pantai dan
burung rawa di tempat tersebut saat ini telah beralih fungsi menjadi areal pemukiman
dan pembangunan sarana kebutuhan lain masyarakat yang tinggal ditempat tersebut,
serta tambak-tambak, areal pesisir pantai dan lahan persawahan yang tadinya
terpencil sekarang berada di sekitar pemukiman. Faktor ini sama pentingnya dari
faktor penyebab menurunnya populasi burung di pantai utara Jawa yang disebutkan
sebelumnya.
Hasil pengamatan
ditempat tersebut saya hanya menjumpai sedikit burung pantai, burung laut dan
burung rawa, yaitu Butorides striatus, Charadrius
dubius, Charadrius javanicus, Tringa glereola, Actitis hypoleucos, Chlidonias
leucoterus dan Alcedo coerulescens. Burung-burung tersebut
merupakan jenis yang biasa dijumpai di pesisir pantai dekat pemukiman di Jawa,
karena lebih toleran terhadap kehadiran manusia.
Tahun 2013
saya pindah ke Bandung, dan saya lebih aktif melakukan pengamatan burung dan
hunting fotografi kehidupan liar. Saya masih penasaran untuk melakukan
pengamatan burung di pantai utara Jawa. Pada
8 Nopember 2015 saya melakukan survei pada tempat yang belum saya kunjungi di bagian
timur Cirebon. Saya mengunjungi tiga
lokasi tambak ikan di sekitar Mundu dan Losari. Pagi jam 06.20 saya mengunjungi dua lokasi
tambak sekitar Mundu dan satu tambak ikan di Losari, Cirebon. Perjalanan di
tempat ini berakhir dengan kekecewaan. Saya hampir setengah hari menyusuri
areal tambak di bawah terik panas matahari yang sangat menyengat, tetapi hanya menjumpai
sangat sedikit jenis burung. Padahal saya sangat yakin ditempat ini akan
menjumpai banyak jenis burung pantai. Saat pulang saya melakukan wawancara pada
beberapa orang petani tambak dan pemancing ikan, menanyakan lokasi tambak yang terdapat
banyak burung pantai. Dari hasil wawancara saya mendapat informasi, tambak ikan
di Desa Tawang Sari banyak dijumpai burung pantai. Selanjutnya jam 11.30 saya
pergi mencari tambak dimaksud. Lama saya
berkeliling mencari namun, belum ketemu, akhirnya saya mendapat informasi dari
penangkap burung, lokasi tambak ikan dimaksud. Ternyata tempatnya terpencil, 3 atau
4 km dari pusat pemukiman.
Dengan sisa
waktu hanya beberapa jam, sebelum waktu magrib tiba, saya melakukan pengamatan
di tambak ikan Desa Tawang Sari, dengan mendatangi areal dekat tempat parkir
mobil. Ternyata benar ceritera petani tambak di Mundu. Baru sekitar lebih 300 m
saya berjalan menyusuri areal tambak, dijumpai melimpah populasi burung pantai,
burung perancah air dangkal dan burung laut. Selain populasinya melimpah, saya juga
menjumpai beberapa jenis yang penting. Tambak ini sangat strategis dikunjungi
burung-burung laut terutama jenis Sterna, karena letaknya pada sebuah tanjung,
sehingga menjorok ke laut. Penemuan tambak ini membayar kekecewaan dan
keletihan saya di tambak Mundu dan Losari. Saya pun pulang dengan dengan hati
yang puas. Selanjutnya saya mengunjungi lagi tambak ini pada 20 Desember 20115
dan 10 Januari 2016. Burung-burung pantai dan burung laut yang saya jumpai
semakin banyak jenisnya.
Kawanan Chlidonias spp.
Kawanan Chlidonias spp & Numenius spp.
Tringa stagnatilis
Mycteria cinerea, Ardea alba & Egretta garzetta
Butorides striatus
Ardea alba & Egretta garzetta
Gambar jenis-jenis burung di tambak ikan Desa Tawang sari Cirebon
Burung
penting yang jumpai di tambak ini adalah Mycteria
cinerea; 20 Desember 2015 saya menjumpai satu juvenile bersama satu induk
berbaur dengan Ardea alba, Egretta garzetta
dan Numenius spp. dan 10 Januari 2016
saya menjumpai lagi 13 ekor terbang sekitar tambak. Keberadaan burung tersebut,
menunjukkan tambak Desa Tawang Sari dan sekitarnya merupakan habitat penting Mycteria cinerea. Mengingat burung ini
sangat jarang dijumpai di Jawa. Untuk pertama kalinya saya menjumpai Numenius arquata dan kedua kalinya Numenius madagascariensis di tambak ini. Kedua burung ini saya jumpai selama tiga kali
pengamatan. Pada 20 Desember 2015 saya dikagetkan berjumpa Limosa limosa 89 ekor dan pengamatan berikutnya 10 Januari 2016, 21
ekor. Selama melakukan pengamatan di pesisir pantai Jawa sebelumnya saya tidak
pernah menjumpainya. Nampaknya pengunjung yang cukup jarang di Jawa. Di
Sulawesi merupakan pengunjung yang jarang. Pada 10 Januari 2016 saya menjumpai
dua jenis burung yang jarang saya jumpai; Tringa
stagnatilis 32 ekor dan Xenus
cinereus satu ekor. Burung terakhir hampir luput dari pengamatan, karena
terbang berbaur dengan kawanan Limosa limosa.
Secara
keseluruhan di tempat ini saya berhasil menjumpai pertamakali di Jawa 16 jenis
burung, yaitu Ardea purpurea, Pluvialis
squatarola, Charadrius peroni, Charadrius dubius, Charadrius alexandrinus,
Charadrius mongolus, Numenius arquata, Numenius madagascariensis, Limosa
limosa, Tringa stagnatilis, Xenus cinerea, Limicola falcinellus, Himantopus
leucocephalus, Gelochelidon nilotica, Sterna sumatranus dan Sterna albifrons.
Data hasil pengamatan
burung saya lakukan di Tambak Ikan Desa Tawang Sari sebagai berikut:
No.
|
Jenis
|
Pengamatan tahun 2000*
|
Pengamatan saya
|
||
08-11-2015
|
20-12-2015
|
10-01-2016
|
|||
01.
|
Puffinus pasificus
|
X
|
-
|
-
|
-
|
02.
|
Phalacrocorax niger
|
X
|
-
|
-
|
-
|
03.
|
Phalacrocorax sulcirostris
|
X
|
-
|
-
|
-
|
04.
|
Ardea sumatranus
|
X
|
-
|
1
|
-
|
05.
|
Ardea cinerea
|
X
|
-
|
-
|
-
|
06.
|
Ardea purpurea
|
-
|
2
|
1
|
-
|
07.
|
Ardea novaehollandiae
|
X
|
-
|
-
|
-
|
08.
|
Ardea alba
|
X
|
36>
|
82
|
70
|
09.
|
Egretta intermedia
|
X
|
-
|
-
|
-
|
10.
|
Egretta garzetta
|
-
|
131
|
212
|
170
|
11.
|
Egretta sacra
|
X
|
-
|
-
|
-
|
12.
|
Ardeola speciosa
|
X
|
17
|
48
|
41
|
13.
|
Butorides striatus
|
-
|
12
|
17
|
12
|
14.
|
Ixobrichus sinensis
|
X
|
-
|
2
|
-
|
15.
|
Ixobrichus eurhytmus
|
X
|
-
|
-
|
-
|
16.
|
Mycteria cinerea
|
X
|
2 (1
muda)
|
13
|
-
|
17.
|
Leptoptilos javanicus
|
X
|
-
|
-
|
-
|
18.
|
Pernis ptylorhynchus
|
-
|
1
|
-
|
-
|
19.
|
Anas gibberifrons
|
-
|
10
|
3
|
-
|
20.
|
Galliralus striatus
|
X
|
-
|
-
|
-
|
21.
|
Pluvialis squatarola
|
-
|
-
|
-
|
36
|
22.
|
Pluvialis fulva
|
-
|
43
|
70
|
109
|
23.
|
Charadrius peroni
|
X
|
-
|
-
|
-
|
24.
|
Charadrius dubius
|
-
|
-
|
7
|
-
|
25.
|
Charadrius alexandrinus
|
X
|
-
|
-
|
2
|
26.
|
Charadrius javanicus
|
-
|
-
|
60
|
3
|
27.
|
Charadrius mongolus
|
X
|
-
|
-
|
217
|
28.
|
Charadrius leschenaultia
|
X
|
-
|
-
|
-
|
29.
|
Numenius phaeopus
|
X
|
4
|
15
|
7
|
30.
|
Numenius arquata
|
-
|
4
|
20
|
36
|
31.
|
Numenius madagascariensis
|
X
|
3
|
2
|
11
|
32.
|
Limnodromus semipalmatus
|
X
|
-
|
-
|
-
|
33.
|
Limosa limosa
|
-
|
-
|
89
|
21
|
34.
|
Limosa lapponica
|
-
|
-
|
-
|
7
|
35.
|
Tringa ferruginea
|
X
|
-
|
-
|
-
|
36.
|
Tringa totanus
|
-
|
-
|
205
|
57
|
37.
|
Tringa stagnatilis
|
-
|
-
|
-
|
32
|
38.
|
Tringa nebularia
|
-
|
-
|
8
|
18
|
39.
|
Tringa glareola
|
-
|
-
|
-
|
5
|
40.
|
Xenus cinereus
|
X
|
-
|
-
|
1
|
41.
|
Actitis hypoleucos
|
X
|
7
|
2
|
3
|
42.
|
Arenaria interpres
|
X
|
-
|
-
|
-
|
43.
|
Gallinago stenura
|
X
|
2
|
-
|
-
|
44.
|
Gallinago megala
|
-
|
1?
|
-
|
-
|
45.
|
Calidris subminuta
|
X
|
-
|
-
|
-
|
46.
|
Limicola falcinellus
|
-
|
-
|
-
|
1
|
47.
|
Calidris tenuirostris
|
X
|
-
|
-
|
-
|
48.
|
Calidris ruficollis
|
X
|
100>
|
131
|
314
|
49.
|
Calidris ferruginea
|
X
|
-
|
-
|
-
|
51.
|
Himantopus leucocephalus
|
X
|
1
|
-
|
-
|
52.
|
Chlydonias hybridus
|
-
|
14
|
15
|
19
|
53.
|
Chlydonias leucopterus
|
-
|
500>
|
1000
>
|
1000>
|
54.
|
Gelochelidon nilotica
|
-
|
2
|
11
|
102
|
55.
|
Sterna sumatranus
|
-
|
1
|
-
|
-
|
56.
|
Sterna hirundo
|
-
|
-
|
-
|
105
|
57.
|
Sterna anaethetus
|
-
|
1
|
-
|
-
|
58.
|
Sterna albifrons
|
-
|
1
|
3
|
1
|
59.
|
Sterna bergii
|
-
|
-
|
1
|
5
|
60.
|
Sterna bengalensis
|
-
|
-
|
2
|
1
|
61.
|
Streptopelia chinensis
|
-
|
-
|
3
|
5
|
62.
|
Cacomantis sp.
|
-
|
-
|
-
|
1
|
63.
|
Collocalia fuciphagus
|
-
|
-
|
36
|
300>
|
64.
|
Collocalia linchi
|
-
|
-
|
200>
|
200>
|
65.
|
Alcedo atthis
|
-
|
-
|
1
|
-
|
66.
|
Alcedo coerulescens
|
-
|
-
|
-
|
2
|
67.
|
Halcyon chloris
|
-
|
-
|
2
|
1
|
68.
|
Hirundo rustica
|
-
|
-
|
-
|
23
|
69.
|
Hirundo striolata
|
-
|
-
|
-
|
16
|
70.
|
Pycnonotus aurigaster
|
-
|
-
|
2
|
5
|
71.
|
Prinia familiaris
|
-
|
-
|
-
|
1
|
72.
|
Acrocephalus orientalis
|
-
|
8
|
4
|
10
|
73.
|
Cisticola juncidis
|
-
|
14
|
31
|
24
|
74.
|
Prinia cf. inornata
|
-
|
-
|
17
|
12
|
75.
|
Prinia flaviventer
|
-
|
-
|
-
|
1?
|
76.
|
Gerygone sulphurea
|
-
|
1
|
3
|
1
|
77.
|
Rhipidura javanica
|
-
|
2
|
2
|
6
|
78.
|
Dicaeum trochileum
|
-
|
1
|
1
|
1
|
79.
|
Cinnyris jugularis
|
-
|
2
|
4
|
1
|
80.
|
Zosterops palpebrosus
|
-
|
5
|
2
|
5
|
81.
|
Lonchura molucca
|
-
|
-
|
12
|
14
|
82.
|
Passer montanus
|
-
|
31
|
34
|
31
|
83.
|
Artamus leucorhynchus
|
-
|
-
|
6
|
-
|
* Pengamatan dilakukan Petakala Grage Cirebon 7 s/d 22
Oktober 2000 dipekirakan di lokasi sekitar Desa Tawang Sari, Cirebon.
(Fachry Nur Mallo/27 Desember 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar