Foto Lanius schach |
Pendahuluan
Penyebaran Bentet Kelabu secara global meliputi selatan tengah Kazakhstan, Selatan Uzbekistan, timur Turkmenistan, Kyrgyzstan, Tajikistan, utara tengah dan timur Afghanistan dan Pakistan, India dan utara Sri Lanka, tengah, selatan dan tenggara China (termasuk Hainan), Taiwan, utara Vietnam (Tonkin dan Annam), Nepal, utara dan selatan Laos dan utara Thailand, mungkin selatan Myanmar (Tenasserim), selatan Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa, tenggara dan timur laut Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Philippina (kecuali Palawan dan Sulu) dan, Kepulauan Sulu (Jolo), di selatan Philippina, timur Papua (del Hoyo et al. 2016).
Secara alami bentet
kelabu tidak dijumpai di Sulawesi, tetapi beberapa dekade terakhir, tercatat di
Sulawesi dengan status introduksi dengan tujuan untuk membasmi belalang Sexava
nubila di Kepulauan Talaud dan
Bolaang Mongondow Selatan, serta peliharaan terlepas di Lembah Palu
(Mallo 2020).
Burung ini umumnya soliter atau kadang
berpasangan bertengger atau terbang di areal terbuka pada tepi hutan, pepohonan
di lahan budidaya dan taman-taman di kota.
Status keberadaan di Sulawesi
Di Sulawesi Bentet
Kelabu tercatat di tiga lokasi, yaitu Pulau Salebabu, Kepulauan Talaud, Desa
Dumagin, Kec. Pinolosian Timur, Bolaang Mongondow Selatan dan Lembah Palu.
Lokasi pertama dan kedua didatangkan dari Jawa untuk mengendalikan hama
belalang Sexava nubila, sedangkan di Lembah Palu merupakan burung
peliharaan terlepas, telah hidup liar (Mallo 2020).
Di Pulau Salebabu,
Kepulauan Talaud pada bulan Agustus 2011 telah dilepas 30 jantan dan 10
betina, yang didatangkan dari Yogyakarta untuk mengendalikan hama
belalang (Sexava nubila). Dan sejak
dilepaskan beberapa tahun kemudian telah diteliti, dan telah berkembang biak
dan menyebar dalam area cukup jauh di sekitarnya dari lokasi awal pelepasan. Pada bulan Mei 2012 dan Juli 2012 teramati
juvenile di Pulau Salebabu (Lala 2016).
Dari hasil
penelitian diketahui daya makan burung ini terhadap belalang cukup tinggi. Di
Desa Dumagin jenis ini dapat memangsa imago belalang Sexava coriacea sebanyak
1-2 ekor/jam sedangkan nimfa muda dan tua masing-masing sebanyak 9 ekor/jam dan
6 ekor/jam (Lala et al. 2010a dalam Lala 2016). Berdasarkan kemampuan memakan tersebut, diperkirakan
jenis ini dapat memangsa imago belalang Sexava coriacea sebanyak 6-12
ekor/hari, nimfa muda dan tua masing-masing 54 ekor/hari dan 36 ekor/hari dalam
kondisi terkendali (Lala 2016).
Di Lembah Palu,
telah ditemukan dibeberapa tempat; pada tahun 2020 Mahdar menjumpai beberapa
ekor disekitar kampus Universitas Tadulako, satu ekor di potret pada pohon mati, dan tahun 2022 Donny Heru
Kristianto juga memotret di Lembah Palu. Merupakan jenis burung banyak
dipelihara di Kota Palu dan sekitarnya, yang didatangkan pedagang burung dari
Jawa.
Ucapan terima kasih
Penulis menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu memberikan data dan
informasi digunakan dalam tulisan ini, diantara mas Imam Taufiqurrahman, yang
telah memberikan dan telah mengirimkan artikel data burung Bentet Kelabu di
Kepulauan Talaud, Mahdar dan Donny Heru Kristianto telah memposting di facebook
foto hasil pengamatan burung ini di Lembah Palu, sehingga datanya dapat
diketahui. Dan tidak kalah penting adik saya Moh. Ihsan Nur Mallo, yang telah
membantu mengedit dan memposting tulisan ini.
Daftar Pustaka
Coates, B.J. & Bishop, K.D. (2000). Panduan
Lapangan Burung-burung di Kawasan Wallacea (Sulawesi, Maluku dan Nusa
Tenggara). Terjemahan. Bogor. Birdlife-Indonesia Programme dan Dove
Publication.
Eaton, J.A., van Balen, B., Brickle, N.W. &
Rheindt, F.E. 2016. Birds of the Indonesian Archipelago, Greater Sunda and
Wallacea. Lynx Edicions, Barcelona.
MacKinnon, J., Phillips, K., & van Balen, B.
(1992). Panduan Lapangan Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan.
Bogor. LIPI dan Birdlife-IP.
Mallo, F.N. (2020). Data base Burung Sulawesi. Palu
Celebes Bird Club (CBC).
Lala, F. (2016). Kemapanan Burung Bentet Kelabu (Lanius
schach) asal Yogyakarta di Pulau
Salebabu. Buletin Palma, Vol. 17. No. 1 (2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar