Oleh: Fachry Nur Mallo
Pendahuluan
Persawahan di Ranca Ekek memiliki
areal cukup luas, yang bersambung dengan rawa yang cukup luas. Rawa ini
letaknya cukup jauh dari pemukiman sehingga tidak mencakup dalam pembahasan
tulisan ini. Penulis hanya membatasi
membahas jenis-jenis burung yang melakukan aktifitas di areal persawahan dan
areal rawa di sekitar permukiman, dan disekitarnya ramai dengan aktifitas
manusia dan kendaraan.
Gambar 1. Glareola maldivarum, migran dari Australia saat musim dingin |
Faktor penyebab sehingga
terbentuknya vegetasi rawa di sekitar areal persawahan Ranca Ekek karena areal
persawahan yang sebelumnya diolah pemiliknya lalu ditelantarkan sehingga tumbuh
vegetasi rawa. Alasan utama mereka tidak
lagi mengolahnya, karena air dan tanahnya telah tercemar berat oleh limbah
pabrik, sehingga tidak produktif lagi atau berkurang produksinya. Areal-areal persawahan
ini sudah lama tidak diolah sehingga vegetasi rawa terbentuk cukup luas dan
rimbun.
Percampuran vegetasi rawa dan areal
persawahan ini menyebabkan tingginya jenis burung di areal persawahan ini,
dibanding pada areal persawahan yang tidak bercampur vegetasi rawa.
Jenis burung
Penulis berhasil mencatat 39 jenis
burung terdapat di areal persawahan Ranca Ekek. Mungkin jumlah ini belum
menggambarkan maksimal, karena masih ada catatan yang belum penulis dapatkan
dari beberapa pengamat burung. Mengingat areal ini merupakan salah satu tempat
pengamatan burung dan hunting fotografi alam liar favorit di Kota Bandung,
sehingga sering dikunjungi para pengamat dan photografer alam liar.
Areal persawahan ini dominan dihuni
jenis burung air, atau sebagian melakukan aktifitas di air (21 jenis, termasuk Halcyon cyanoventris), kemudian penghuni
areal terbuka dan di angkasa (11 jenis, termasuk Ploceus manyar?) dan penghuni pohon dan vegetasi rawa (8 jenis).
Gambar 2. Zapornia pusilla, migran sangat jarang dari utara khatulistiwa saat musim dingin |
Gambar 3. Zapornia fusca, agak jarang dijumpai di Jawa |
Gambar 4. Gallicrex cinerea, migran dari utara khatulistiwa, saat ini sangat jarang dijumpai |
Gambar 5. Rostratula benghalensis, residen jarang dijumpai di Jawa |
Ada empat jenis lain juga penting
selain keempat jenis tersebut, yaitu Lewinia
striata, Zapornia fusca, Rostratula benghalensis dan Ploceus manyar? Karena juga jarang
dijumpai.
Penggunaan relung
Vegetasi rawa dan areal persawahan
Ranca Ekek, memiliki komposisi jenis tumbuhan yang berbeda. Tetapi dari hasil pengamatan terhadap
komposisi jenis burung pada kedua areal tersebut, ternyata hampir sama. Jenis
burung air memanfaatkan sekaligus kedua areal tersebut dalam melakukan
aktifitas. Rawa dimanfaatkan sebagai tempat tinggal dan bersarang karena
vegetasinya rapat, sehingga cocok untuk melindunginya dari ancaman predator dan
gangguan manusia, sementara areal persawahan dimanfaatkan sebagai tempat untuk
mencari makan, karena tempatnya terbuka. Dengan demikian banyak tersedia sumber
makanan.
Gambar 6. Bubulcus ibis, rutin mencari makan berkelompok di areal persawahan Ranca Ekek |
Gambar 7. Ardea purpurea, jarang dijumpai di persawahan Ranca Ekek |
Sebagian besar burung rawa di areal
persawahan dan rawa Ranca Ekek memanfaatkan rawa sebagai tempat tinggal.
Mungkin diantaranya adalah semua jenis Rallidae
dan Ixobrychus spp. Awalnya saya
menduga Gallicrex cinerea dan Rostratula benghalensis memanfaatkan
rerimbunan vegetasi padi (Oryza sativa)
di areal persawahan sebagai tempat tinggal, karena keduanya melakukan aktifitas
sepanjang hari di areal tersebut. Tetapi saat penulis mengamati waktu subuh
menjelang pagi melihat keduanya melakukan aktifitas diawali keluar dari dalam
vegetasi rawa menuju ke areal persawahan.
Gambar 8. Dendrocyna javanica, sering terbang melintasi permukiman di Ranca Ekek |
Gambar 9. Glareola maldivarum, kadang berkelompok besar di areal persawahan Ranca Ekek |
Ixobrychus
sinensis dan Ixobrychus cinnamomeus umumnya mencari
makan pada tepi rawa berair dan saluran air tersembunyi. Jika terganggu akan
terbang menjauh masuk ke dalam rawa atau terbang jauh ke areal lain.
Tiga jenis Ardeidae lain (Ardeola speciosa, Bubulcus ibis dan Ardea
purpurea), bukan penghuni tetap Ranca Upas (dua jenis disebut pertama
sebagian besar tinggal di Ranca Bayawak), tetapi sering mencari makan di areal
ini. Ketiga jenis burung tersebut umumnya
mencari makan pada areal terbuka di persawahan, kecuali Ardea purpurea sering pada tempat tertutupi vegetasi.
Seluruh burung pantai/rawa migran
umumnya berkelompok menghuni areal persawahan dan rawa terbuka, kecuali Gallinago megala soliter mencari makan
diam-diam pada rumput pendek terbuka. Tetapi
semua jenis tersebut selain Gallinago
megala, selama musim migran tidak permanen melakukan aktifitas di areal
ini. Jenis burung tersebut hanya
beberapa saat melakukan aktifitas di areal tersebut, lalu terbang ke tempat
lain, mungkin karena tingginya aktifitas manusia di areal persawahan ini.
Gambar 10. Cacomantis merulinus, lebih sering melakukan aktivitas di dalam atau pinggiran vegetasi rawa |
Falco
peregrinus,
satu-satunya raptor dijumpai di tempat ini. Jenis ini kadang terbang mencari
makan ditempat ini, tetapi belum pernah terlihat bertengger. Umumnya memangsa
burung yang melakukan aktifitas di tempat terbuka.
Jenis penghuni udara lain adalah Collocalia linchi, Aerodramus fuciphagus, Artamus
leucoryn, Cecropis daurica, Hirundo javanica dan Hirundo rustica, umum dijumpai terbang
di areal terbuka berburu serangga. Ketinggian terbang jenis-jenis tersebut
berbeda; Aerodramus fuciphagus
terbang lebih tinggi dari Collocalia
linchi. Sedang Cecropis daurica, Hirundo javanica lebih rendah atau sama
dengan ketinggian terbang Collocalia
linchi.
Di Pulau Sangihe (Sulawesi Utara)
mungkin pemisahan niche antara Aerodramus dan Collocalia telah dicatat. Di Pulau Sangihe, Aerodramus infuscatus (kerabat Aerodramus
fuciphagus) sering makan di atas kanopi sementara Collocalia esculenta (allopatrik Collocalia linchi) makan di antara pepohonan (Chantler &
Boesman 2019A, dalam Mallo 2020). Pembagian ketinggian terbang ini mungkin
mengurangi kompetisi pada jenis-jenis burung tersebut, terutama saat jumlah makanan
berkurang. Tetapi pada musim-musim tertentu kadang saling berbaur, terutama
antara Collocalia linchi, Aerodramus fuciphagus dan Artamus leucoryn.
Keberadaan tumbuhan pohon juga
menghadirkan jenis penghuni pepohonan dan semak di areal persawahan Ranca Ekek.
Ada lima jenis tercatat; Spilopelia
chinensis, Cacomantis merulinus, Pycnonotus aurigaster, Zosterops palpebrosus dan Dicaeum trochileum. Spilopelia chinensis melakukan aktifitas di atas pohon, tetapi
mencari makan berupa biji-bijian di atas permukaan tanah, dengan cara
memungutnya.
Gambar 11. Cecropis daurica, umum terbang soliter atau berkelompok kecil |
Gambar 12. Hirundo rustica, migran dari utara khatulistiwa umum berkelompok besar di areal persawahan Ranca Ekek |
Tiga jenis pemakan biji (Lonchura leucogastra, Lonchura ferruginosa dan Passer montanus) umumnya memakan buah
padi, atau biji rumput. Populasi Lonchura leucogastra dan Lonchura ferruginosa meningkat drastis
jika buah padi telah berisi. Saat itu menjadi pemandangan burung tersebut umum
berkelompok besar memakan buah padi, sehingga keduanya menjadi hama petani.
Buah padi dimakan dengan cara diambil langsung dari tangkainya, juga kadang
memungut di atas tanah setelah panen. Sedangkan Passer montanus memakan padi dengan cara memungutnya dari atas
tanah.
Gambar 13. Cisticola exillis, sering melakukan aktivitas di dalam dan tepi vegetasi rawa |
Gambar 14. Locustela certiola, migran dari utara khatulistiwa rutin mengunjungi areal persawahan Ranca Ekek |
Ucapan Terima Kasih
Penulis menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang turut membantu selama dilakukan pengamatan burung di
Ranca Ekek, terutama Kang Budi Hermawan, Kang Ader Rahmat, Kang Adi Sugiarto,
Teh Dewi Wahyuni, Kang Radiktya Akasah dan Kang Whishal M. Dasanova,
teman-teman Bandung Birding (Bandring), yang telah bersama-sama melakukan
pengamatan secara rutin burung ini. Terutama Kang Sam Ade, Kang Nugie, Kang
Iqbal, Kang Gagah, Kang Alam dan Kang Maulana Rahman. Bandring telah rutin
melakukan pengamatan dan pemotretan burung intensif di areal persawahan Ranca
Ekak, sehingga banyak ditemukan jenis-jenis yang jarang dijumpai.
Juga tidak kalah penting adik saya
Moh. Ihsan Nur Mallo, yang telah membantu mengedit dan memposting tulisan ini.
Serta semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu yang
telah membantu selama melakukan kegiatan di lapangan.
Daftar Pustaka
Del Hoyo, J. and
Collar, N.J. 2014. Illustrated Checklist
of the Bird of the World, Volume 1 Non Passerines. Lynx and Birdlife
International.
Del Hoyo, J. and
Collar, N.J. 2016. Illustrated Checklist
of the Bird of the World, Volume 2 Passerines. Lynx and Birdlife International.
MacKinnon, J. 1991.
Panduan Lapangan Pengenalan Burung-Burung di Jawa dan Bali. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
MacKinnon, J.,
Phillips, K., dan van Balen, B. 1992. Panduan Lapangan Burung-Burung di
Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Bogor. LIPI dan Birdlife-IP.
Mallo, F.N. 2016.
Catatan Pengamatan Burung-burung di Jawa. Belum dipublikasikan.
Mallo, F.N. (2020). Data
Base Burung Sulawesi. Bandung. Celebes Bird Club (CBC) (dalam persiapan).
Daftar 1: jenis burung di lahan persawahan Ranca Ekek
No.
|
Jenis
|
Populasi
|
Sumber
|
Keterangan
|
01
|
Dendrocygna
javanica
|
S
|
P
|
|
02.
|
Spilopelia
chinensis
|
U
|
P
|
|
03.
|
Collocalia linchi
|
U
|
P
|
|
04.
|
Aerodramus
fuciphagus
|
U
|
P
|
|
05.
|
Cacomantis
merulinus
|
U
|
P
|
|
06.
|
Lewinia striata
|
S
|
P
|
|
07.
|
Zapornia fusca
|
U
|
P
|
|
08.
|
Zapornia pusilla
|
S
|
P
|
|
09.
|
Amaurornis
phoenicurus
|
U
|
P
|
|
10.
|
Amaurornis
cinerea
|
U
|
P
|
|
11.
|
Gallicrex cinerea
|
S
|
P
|
|
12.
|
Gallinula
chloropus
|
U
|
P
|
|
13.
|
Ixobrychus
sinensis
|
U
|
P
|
|
14.
|
Ixobrychus
cinnamomeus
|
U
|
P
|
|
15.
|
Ardeola speciosa
|
U
|
P
|
|
16.
|
Bubulcus ibis
|
U
|
P
|
|
17.
|
Ardea purpurea
|
S
|
P
|
|
18.
|
Charadrius dubius
|
U
|
P
|
|
19.
|
Rostratula
benghalensis
|
S
|
P
|
|
20.
|
Gallinago megala
|
U
|
P
|
|
21.
|
Tringa glareola
|
U
|
P
|
|
22.
|
Glareola
maldivarum
|
U
|
P
|
|
23.
|
Alcedo
coerulescens
|
U
|
P
|
|
24.
|
Halcyon
smyrnensis
|
S
|
B
|
|
25.
|
Halcyon
cyanoventris
|
U
|
P
|
|
26.
|
Falco peregrinus
|
S
|
P
|
|
27.
|
Artamus leucoryn
|
U
|
P
|
|
28.
|
Cisticola exillis
|
U
|
P
|
|
29.
|
Acrocephalus
orientalis
|
S
|
P
|
|
30.
|
Locustella
certiola
|
U
|
P
|
|
31.
|
Cecropis daurica
|
U
|
P
|
|
32.
|
Hirundo javanica
|
S
|
P
|
|
33.
|
Hirundo rustica
|
U
|
P
|
|
34.
|
Pycnonotus
aurigaster
|
U
|
P
|
|
35.
|
Zosterops
palpebrosus
|
U
|
P
|
|
36.
|
Dicaeum
trochileum
|
U
|
P
|
|
(36a).
|
Ploceus manyar?
|
S
|
B
|
|
37.
|
Lonchura
leucogastra
|
U
|
P
|
|
38.
|
Lonchura
ferruginosa
|
U
|
P
|
|
39.
|
Passer montanus
|
U
|
P
|
Keterangan :
P :
Pengamatan pribadi
B :
Bandung Birding
U : umum
AB : Agak banyak
S : Sedikit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar