Minggu, 08 November 2020

CATATAN PERJUMPAAN DAN MAKANAN GELATIK JAWA (LONCHURA ORYZIVORA) DI LEMBAH PALU DAN LEBO

 

Gambar 1.  Foto Gelatik Jawa

Oleh Fachry Nur Mallo

Pendahuluan

Gelatik Jawa merupakan jenis burung endemik Jawa dan Bali, tetapi telah tercatat sebagai introduksi di Lombok, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. Di Sulawesi dilaporkan dari satu lokasi di Manado serta dua lokasi di Gorontalo. Di Sulawesi tercatat semenjak 1.800-an dan kini meluas hingga semenanjung selatan (Atlas Burung Indonesia 2020). Di Gorontalo telah ditemukan di Taman Kota Gorontalo dan Bandara Udara Sam Ratulangi (Mallo 2020).

Jenis ini dalam beberapa dekade terakhir telah mengalami penurunan populasi yang drastis. Padahal dulu merupakan jenis yang mudah dijumpai, seperti halnya jenis bondol (Lonchura) lain. Tetapi saat ini tidak mudah lagi dijumpai.  Berkurangnya populasi jenis ini disebabkan karena penangkapan besar-besaran untuk diperdagangkan, selain karena pestisida dan dan diduga berkompetisi dengan Passer montanus (Muhtar & Nurwanta 2001).  Maka tidak heran dalam daftar diterbitkan IUCN tingkat keterancaman kelestarian jenis ini dikategorikan terancam punah (endangered).

Lokasi Perjumpaan

Di Lembah Palu terdapat tiga catatan lokasi perjumpaan:

  • Pada Maret 2005 M. Ihsan Nur Mallo (KPB. Spilornis) mengamati satu kelompok bertengger di pohon Lannea coromandeliana, Kelurahan Mamboro, pada areal di pesisir pantai.
  • Pada pertengahan tahun 2006 A. Rahman (CBC) mendapat informasi beberapa individu ditangkap penduduk pada vegetasi dekat tepi Sungai Palu di Desa Sidondo.
  • Pada 2009 penulis menjumpai lebih dari 40 remaja dijajakan penjual burung di Jalan Moh. Yamin Kota Palu.  Dari hasil wawancara diketahui pedagang burung membeli dari penangkap burung di Desa Maranata dan sekitarnya (bagian selatan kawasan Lembah Palu).
    Gambar 2. Peta lokasi perjumpaan dan lokasi hasil wawancara
    Gelatik Jawa di Palu dan Lebo


Di Desa Lebo, Parigi terdapat satu catatan: Pada awal tahun 2014 Arif Labanu (KPB Spilornis) menjumpai sepasang di Lebo, dekat Parigi (Kab. Parigi Moutong). Burung ini dijumpai hinggap di tanah, dekat vegetasi pantai (Mallo 2020).

Makanan

Jenis ini diketahui memakan buah padi, buah jagung, biji-bijian rumput, biji-bijian tumpah, bibit tanaman berbunga, termasuk bambu dan Lantana camara. Moh, Ihsan Nur Mallo menjumpai di Kelurahan Mamboro sedang memakan buah Lannea coromandeliana.  Mungkin perjumpaan memakan buah Lannea coromandeliana merupakan catatan baru (Mallo 2020).

Gambar 3.  Foto Lannea coromandelica

Ucapan terima kasih

Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu selama pengumpulan data dan dilakukan pengamatan. Terutama Adik saya Moh. Ihsan Nur Mallo, yang telah memberikan informasi hasil pengamatannya, dan juga membantu mengedit dan memposting tulisan ini. A. Rahman yang juga telah memberikan informasi hasil wawancara dengan masyarakat Sidondo, serta Arif Labanu dan Mahdar yang telah melakukan pengamatan di Lebo, Parigi dan memberikan informasi kepada penulis hasil pengamatan tersebut.

Daftar Pustaka

Atlas Burung Indonesia. (2020). Atlas Burung Indonesia; wujud karya peneliti amatir dalam memetakan burung nusantara. Atlas Burung Indonesia: Batu. (in press)

Mallo, F.N. (2020). Data Base Burung Sulawesi. Celebes Bird Club (CBC), Palu. (dalam persiapan).

Muhtar, M. & Nurwanta, P.F., (2001). Gelatik Jawa dan Jalak Putih: status dan upaya konservasi di Jawa dan Bali (Jawa Sparrow & Black-winged Starling; status and Cnservation effort in Java and Bali), Yayasan Pribumi Alam Lestari, Bandung.

 

2 komentar:

  1. Menunggu release Database burung Sulawesi om

    BalasHapus
  2. Insya Allah kang, semoga segera terbit, saya harap tahun ini

    BalasHapus