Selasa, 22 Desember 2020

TERNYATA KERABAT KANCILAN BUAH (Hylocitrea spp.) di IRAK

Oleh : Fachry Nur Mallo

Gambar 1. Foto Hylocitrea bonensis di Gunung Rorekatimbu, Taman Nasional Lore Lindu

Pengamatan kancilan buah

Pada 15 Nopember 2014 penulis bersama Dadang Dwi Putra melakukan pengamatan dan hunting foto burung di Gunung Rorekatimbu, Taman Nasional Lore Lindu.  Di perjalanan antara Puncak Helipad dan Puncak Dingin di atas ketinggian 2000 kami dikagetkan untuk pertamakalinya menjumpai sangat banyak kawanan burung ini mengunjungi pohon berbuah, memakan buahnya.  Pada 18 Nopember 2020 fenomena ini kami jumpa lagi pada jalan antara Puncak Dingin dan Lembah Anaso pada ketinggian yang sama.  Saat itu, total kami menjumpai paling sedikit 100 individu burung ini, jumlah tertinggi yang pernah tercatat (Mallo 2020).

Gambar 2. Foto Hylocitrea bonensis di Gunung Rorekatimbu Taman Nasional Lore Lindu

Dari pengamatan tersebut, yang menjadi catatan penulis adalah perilaku burung ini berkelompok besar, di atas 50 individu (mungkin juga kelompok tidak terikat) dan memakan buah pohon.  Perilaku ini merupakan suatu keanehan bagi anggota famili Pachycephalidae, yang saat itu burung ini termasuk didalamnya.

Makanan utama anggota family ini berupa serangga, yang didapatkan dengan cara mematuknya langsung pada dedaunan atau dahan, atau serasah daun.  Selain itu juga memakan laba-laba, cacing, lipan, siput, dan kepiting kecil; spesies yang lebih besar juga akan menyerang vertebrata kecil seperti katak, tokek dan bayi burung (Stephen 1991).  Dan sejauh ini belum pernah dilaporkan hidup berkelompok di atas 20 individu.

Penempatan burung ini di famili Pachycephalidae berlangsung cukup lama hingga kemudian Spellman et al. pada tahun 2008 menempatkannya dalam superfamili Bombycilloidea, berkerabat dekat dengan Hypocolius ampelinus (Mallo 2020A)

Kerabat kancilan buah ternyata Irak

Para ornitolog sebagian berpadangan bahwa burung ini terdiri dari dua jenis, yaitu Hylocitrea bonensis dan Hylocitrea bonthaina. H. bonensis endemik utara, tengah, timur, dan tenggara Sulawesi.  Sedangkan Hylocitrea bonthaina endemik barat daya Sulawesi (Mallo 2020).  Sebagian lagi berpandangan bahwa kedua jenis burung tersebut, hanya dikategorikan satu jenis, terdiri dua ras; bonthaina dan bonensis.

Sejak penemuan pertama kali burung ini, telah dimasukkan dalam famili Pachycephalidae, walaupun para ornitolog merasakan ada kejanggalan penempatan burung tersebut dalam famili tersebut.

Gambar 3.  Peta Penyebaran Hypocolius ampelinus dan Hylocitrea spp.

Pada tahun 2017, saya mendapatkan buku dan “Illustrated Checklist of the Bird of the World, Volume 2 Passerines” (2016) ditulis oleh del Hoya & Collar, diterbitkan oleh Birdlife International. Dalam buku tersebut tercantum jenis ini terpisah dari famili Pachycephalidae, dan membentuk famili tersendiri (Hylociteidae), famili endemik Sulawesi, yang beranggotakan hanya dua jenis.  Hal ini sangat mengagetkan dan membanggakan saya.

Maka pada tahun 2019, saat saya mengumpulkan filogeni burung Sulawesi, saya langsung fokus mencari literatur tentang perubahan terakhir taksonomi burung ini. Dan untuk mendapatkan datanya tidak sulit dilakukan. Saya menemukan tulisan Spellman et al. tersebut yang dipublikasikan pada 2008.

Sejak penemuan Spellmen et al. tersebut masih banyak menempatkan burung ini dalam famili Pachycephalidae.  Pada tahun 2016 del Hoyo menerbitkan buku “Illustrated Checklist of the Bird of the World, Volume 2 Passerines”, yang mengacu pada penemuan Spellmen et al. Sejak itu sebagian besar orang mengacu kepada penemuan Spellman et al.

Gambar 4.  Peta penyebaran Hypocolius ampelinus, menurut Birdlife International.  Warna kuning: kawasan berbiak.  Warna biru keabuan: diluar kawasan berbiak

Dalam penelitiannya Spellman et al. (2008) menempatkan jenis ini di super famili Bombycilloidea, yang berkerabat paling dekat dengan Hypocolius.  Hypocolius telah dianggap memiliki afinitas yang tidak pasti, tetapi Spellman et al. menempatkan dengan pasti di Bombycilloidea.

Salah satu penulis, Rob Moyle, telah menemukan hubungan tentatif antara Hylocitrea dan Bombycillid dalam analisis molekuler.  Jadi studi yang lebih terperinci dari gen dan mitokondria dilakukan untuk semua anggota yang diduga dari kelompok ini, termasuk Hypocolius dan Hylocitrea (Mallo 2020A).

Spellman et al. (2008) merekomendasikan bahwa masing-masing dianggap sebagai subfamili dari Bombycillidae, tetapi sebagian besar lebih suka untuk membagi Hylocitrea ke dalam familinya sendiri.

Hypocolius ampelinus adalah satu-satunya anggota genus Hypocolius dan ditempatkan dalam keluarga sendiri, Hypocoliidae.  Burung ini berbiak di Irak, Iran, Afghanistan, Pakistan, Turkmenistan (populasi terpencil), dan musim dingin sebagian besar berkunjung di dekat Laut Merah dan pantai Teluk Persia di Arab, termasuk Bahrain,  dan Kutch di India barat, pengunjung vagrant ke Turki, Israel, Mesir dan Oman, Kihim dekat Bombay (Salim 1931; Peklo & Sopyev 1980; Tiwari et al. 1996).

Burung ini ditemukan di hutan dan semak belukar di daerah kering dan semi kering, terutama lembah sungai dekat gurun, serta di areal irigasi dan lahan budidaya terdapat pepohonan, seperti kebun palem (Meinertzhagen 1954; Howard 1997). Burung ini terbang berkelompok dan mencari makan terutama buah-buahan (Mallo 2020).

Tempat penyebaran Hylocitrea spp. dan Hypocolius ampelinus terentang jarak terputus sangat jauh, lebih 7000 km (melalui daratan). Meliputi kawasan terputus di kawasan subkontinental India, Asia Tenggara, Sunda Besar hingga sampai ke tempat penyebaran Hylocitrea spp. di Sulawesi (Mallo 2020).  Sampai saat ini para ahli belum mengetahui bagaimana penyebaran Hylocitrea spp. ke Sulawesi.

Ucapan terima kasih

Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu selama dilakukan pengamatan dan hunting fotografi Kancilan Buah. Terutama Dadang Dwi Putra, yang telah bersama-sama berjibaku menelusuri hutan dataran tinggi Gunung Rorekatimbu, untuk mengamati dan memotret burung ini;  Pak Litho  yang telah membantu mempersiapkan perjalanan dan memberikan informasi keberadaan burung  ini selama kegiatan.

Tidak kalah penting adik saya Moh. Ihsan Nur Mallo, yang telah membantu mengedit dan memposting tulisan ini. Serta semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah membantu selama melakukan kegiatan di lapangan.

Daftar Pustaka

del Hoyo, J., and Collar, N.J.  2016. Illustrated Checklist of the Bird of the World, Volume 2 Passerines. Birdlife International.

Howard, K. (1997). Grey Hypocolius - a Bahrain Experience (in Wikipedia)

Mallo, F.N. (2020). Data Base Burung Sulawesi (dalam persiapan) Celebes Bird Club (CBC).

Mallo, F.N. (2020A). Biogeografi Burung Sulawesi (dalam persiapan) (Celebes Bird    Club (CBC).

Meinertzhagen, R (1954). Birds of Arabia. Oliver & Boyd: Edinburgh. (in Wikipedia)

Peklo, A., & Sopyev, O. (1980). "Sorkoputov sviristel (Hypocolius ampelinus) (Aves, Bombycillidae) gnezdyashchiisya vid fauny SSSR". Vestn. Zool. (in Russian): 47–52 (in Wikipedia).

Spellman, G.M.,Cibois, A., Moyle, R.G., Winker, K., & Barker, K. (2009). Clarifying the systematics of an enigmatic avian lineage: What is a Bombycillid? NCBI.

Salim A.A (1931). "The occurrence of the Grey Hypocolius (Hypocolius ampelinus) in North Konkan". J. Bombay Nat. Hist. Soc. 34 (4): 1061 (in Wikipedia).

Stephen, G. (1991). Joseph, F. (ed.). Encyclopaedia of Animals: Birds. London: Merehurst (in Wikipedia)

Tiwari, J.K., Varu, S.N, & Himmatsinhji, M.K. (1996). The occurrence of Grey Hypocolius Hypocolius ampelinus in Kutch, Gujarat, India". Forktail. 11: 33–38 (in Wikipedia).

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar