Minggu, 11 Juni 2023

CATATAN BERBIAK MANYAR JAMBUL (Ploceus manyar) DI DESA MPANAU, KABUPATEN SIGI, LEMBAH PALU

Oleh: Fachry Nur Mallo dan Dadang Dwi Putra
Gambar 1. Foto Ploceus manyar betina di tempat pengamatan

Pengantar

Ploceus manyar resmi telah tercatat terdapat di Sulawesi, karena telah ditemukan berbiak di banyak tempat. Di daratan Sulawesi spesies ini berbiak di Semenanjung baratdaya (Makassar dan sekitarnya) dan Lembah Palu.

Tetapi walaupun demikian hasil penelitian mengenai berbiak spesies ini belum pernah dilakukan, dan bahkan sekedar catatan pengamatan belum tersedia. Sehingga data berbiak spesies ini di Sulawesi belum ada, kecuali hanya data catatan pengamatan lokasi dan waktu berbiak, tetapi data kondisi tempat berbiak, sarang dan pohon sarang, dan perilaku berbiak belum tersedia.

Mengingat kondisi tersebut, maka penulis menulis catatan pengamatan berbiak spesies ini di Desa Mpanau, Kabupaten Sigi, agar dapat mengisi kekosongan data berbiak spesies ini di Sulawesi.

Pendahuluan

Spesies ini secara global tersebar di Pakistan, India, Nepal, Sri Lanka, Myanmar, selatan Cina, Laos, Thailand, Vietnam, Jawa, Bawean dan Bali. Diintroduksi ke berbagai tempat, termasuk ke Sulawesi.  Di Sulawesi telah ditemukan di Semenanjung baratdaya dan Lembah Palu: pada 12 Agustus 2012 satu kawanan menunjukkan bulu berbiak di tambak dekat Makassar, 22 Oktober 2012 satu kawanan di Bandar Udara Hasanddin (van Balen et al.  2014), September 2013 satu individu dekat Bantimurung, 27 April 2014 teramati di tambak Desa Majannang, Maros, Agustus 2014 satu kawanan di Bandar Udara Hasanuddin, 13 Juni 2016 tiga sarang di sepanjang Bantimurung, seluruhnya di barat daya Sulawesi (Iqbal et al. 2016). Pada 14 Juli 2020 tim KPB. Spilornis Fahutan Untad menemukan 12 sarang aktif di vegetasi Saccharum sp. di tepi Sungai Palu di Desa Pulu, Dolo. Hampir seluruh sarang berisi anak dan fledgling. Di Lembah Palu spesies ini juga ditemukan penulis (Dadang Dwi Putra) berbiak di tambak garam Kelurahan Talise pada tumbuhan Typha sp. dan areal pesawahan Desa Sunju.

Gambar 2. Foto Ploceus manyar jantan di tempat pengamatan

Spesies ini menunjukkan pencarian makan berkelompok antara 5080 individu. Tidak ada interaksi (kompetisi) negatif yang teramati antara spesies ini dan spesies lain yang berbagi tempat bertengger dan tempat mencari makan yang sama (Pandian 2023). Sarang dan telur: berbentuk bulat yang dijalin indah khas manyar, terdapat jalur masuk, ditempatkan pada atas air atau tempat lain yang aman, diletakkan tiga atau empat telur berwarna putih (MacKinnon 1991). Tim KPB Spilornis telah mengamati 50 sarang (termasuk sarang palsu) materialnya dari daun biro (Saccharum sp.). Sarang diletakkan pada pohon biro (Saccharum sp.) (Mallo 2023). 

Catatan berbiak di Desa Mpanau, Lembah Palu

Pengamatan berbiak spesies ini dilakukan di Jalan Karanjalembah, Desa Mpanau, Kabupaten Sigi pada 28 Mei dan 2 Juni 2023. Dari hasil pengamatan ini tercatat 24 individu, pada dua tempat berdekatan, dengan data berbiak sebagai berikut:

a. Perilaku berbiak

Bersarang berkoloni di sekitar tempat berbiak. Menggunakan paruh untuk menenun saat membangun sarangnya. Saat berbiak berkelompok mengeluarkan suara berupa---cerr-cerr-cer-- ribut, diulang-ulang terus, kadang diselingi suara--cerret--. Suara lain --ceeet-cececeeet--, suara ditahan lalu dilepas, seperti orang sesak nafas, saat berkelompok. Dan menunjukkan perilaku sangat sensitif terhadap kehadiran manusia. Saat penulis mengamati teramati seluruh individu bertengger di dalam vegetasi biro (Saccharum sp.). Beberapa individu terbang hinggap di tempat tinggi, tetapi hanya beberapa detik terbang lebih rendah bersembuyi setelah melihat penulis. Demikian juga saat mendatangi vegetasi biro (Saccharum sp.) setelah mencari makan dan melakukan aktifitas lain, langsung bertengger di dalam vegetasi rendah dan rimbun, selanjutnya mengeluarkan suara tersebut.

Pada 2 Juni 2023 penulis membuat tempat sembunyi untuk memudahkan mengamati dan memotret spesies ini. Teramati burung ini menunjukkan perilaku lebih nyaman, tidak terganggu melakukan aktifitas; ditandai beberapa individu bertengger pada tempat terbuka dan lebih tinggi, satu individu betina bertengger di puncak vegetasi, dan 15 menit kemudian satu  betina bertengger pada pohon dekat penulis bersembunyi setinggi 5 meter, sehingga dapat melihat posisi penulis, selanjutnya menunjukkan perilaku tidak nyaman, terganggu melakukan aktifitas, tidak ada lagi individu bertengger di atas vegetasi. Nampaknya kedua individu bertengger di atas puncak vegetasi dan pohon melakukan pemantauan terhadap keberadaan pengganggu, lalu memberitahu individu lain.

Vegetasi biro (Saccharum sp.) selain menjadi habitat spesies ini juga menjadi tenggeran Lonchura altricapilla dan Lonchura pallida, teramati kedua spesies tersebut mengambil material sarang dari daun biro (Saccharum sp.), kadang antara ketiga spesies tersebut bertengger bersama. Nampaknya walaupun ketiga spesies tersebut memiliki kebutuhan sumberdaya sama tetapi tidak berkompetisi.  Pandian (2020) telah mengamati pencarian makan dan bertengger kelompok-campuran antar-spesies spesies ini dengan Lonchura di distrik Ranipet, Tamil Nadu. Dalam penelitian ini, kelompok-campuran antar-spesies terdiri spesies ini, Lonchura malacca, Lonchura punctulata dan Lonchura striata bergerak secara kolektif tanpa persaingan untuk berbagi makanan dan tempat bersarang. Perilaku bertengger campuran dari empat spesies berbeda mungkin telah berbagi informasi tentang sumber tanaman biji-bijian dan perlindungan dari predator (Pandian 2022). Pada 4 Juni 2023 di areal persawahan Desa Sunju, Palu, penulis (Dadang Dwi Putra) menjumpai 4-5 individu spesies ini  berbaur bersama + 15 Lonchura atricapilla  memakan buah padi mendekati panen, dan pada 5 Juni 2023 dekat area ini, kedua penulis menjumpai total <200 individu, berbaur mencari makan, bertengger dan melakukan aktifitas lain dengan + 150 individu Lonchura atricapilla, tiga individu Passer montanus, dua individu Lonchura molluca dan dua individu Lonchura pallida. Spesies ini adalah burung sosial, sarang dibangun dalam bentuk koloni.

b. Pohon sarang dan sarang

Gambar 3. Foto sarang Ploceus manyar diletakkan di bagian tengah
batang tumbuhan biro (Saccharum sp.)

Di lokasi pengamatan dijumpai 21 sarang. Pohon sarang seluruhnya tumbuhan biro (Saccharum sp.). Vegetasi biro (Saccharum sp.) ini digenangi air setinggi 20 cm. Sarang diletakkan pada batang dekat air setinggi 20 - 25 cm, tengah hingga dekat puncak pohon setinggi 2 hingga 3 m. sebagian besar sarang diletakkan pada batang ketinggian di atas dua meter, hanya dua sarang diletakkan diketinggian 25 cm. Kedua sarang tersebut mengalami kerusakkan, mungkin karena tergenangi air, sehingga ditinggalkan. Sarang dijalin pada beberapa batang biro (Saccharum sp.).

Gambar 4. Foto sarang Manyar ploceus diletakkan di bagian puncak
tumbuhan biro (Saccharum sp.)

c. Material dan ukuran sarang

Spesies ini terkenal karena sarangnya berupa anyaman yang dibangun oleh jantan. Sarang terjumbai ini dengan ruang bersarang sentral dan lorong vertikal panjang yang mengarah ke pintu samping.

Satu sarang rusak telah diambil dan diteliti penulis, dengan ukuran total sarang panjang (termasuk lorong masuk) 31 cm, pajang badan (tanpa lorong masuk) 17 cm, lebar 14 cm, panjang lorong masuk 14 cm, lebar 5 cm.

Bentuk material dua macam:

1. Daun dibelah.

Material berasal dari daun biro (Saccharum sp.) dan alang-alang (Imperata cylinrica), dan tumbuhan lain daunnya menyerupai kedua jenis tumbuhan tersebut. Daun tumbuhan tersebut dibelah dan dipotong dengan ukuran bervariasi, yaitu 1,5 cm, 4 cm, 5,5 cm, 6, cm, 9 cm, 16 cm, 17 cm, 20 cm, berukuran lebar hingga sempit. Material ini sebagian besar dijalin di badan sarang, sedikit di lorong masuk sarang.

Gambar 5. Foto sarang Ploceus manyar rusak dibawa lalu diteliti penulis 

2. Daun dan batang tumbuhan utuh

Ukuran sempit, tidak lebar, panjang juga bervariasi, yaitu 7 cm, 7,5 cm, 10, 5 cm jenis tumbuhan tidak diketahui. 

d. Kondisi vegetasi

Tempat berbiak spesies ini pada dua tempat saling berdekatan. Luas kedua tempat ini + ¼ ha. Kondisi vegetasi tempat berbiak ini berupa vegetasi hampir seluruhnya jenis biro (Saccharum sp.). Di tepi vegetasi tidak digenangi air ditumbuhi Macaranga sp. dan beluntas (Pluchea indica). Di sekitar kedua tempat berbiak berupa areal pemukiman baru dan lahan budidaya, lahan budidaya ditinggalkan dan vegetasi rawa. 

Gambar 6. Vegetasi habitat dan tempat bersarang Ploceus manyar di tempat pengamatan

Analisa

Di Lembah Palu telah ditemukan areal berbiak Ploceus manyar di beberapa tempat, selain di lokasi pengamatan ini, juga di lima tempat lain; Desa Pulu, Pantoloan, Pakuli, tambak garam Desa Talise dan Desa Sunju (sumber informasi kedua penulis 2023, KPB Spilornis 2020; Donny Heru Kristianto dan Han Bashari 2023), dan mungkin juga telah tersebar di tempat lain belum pernah dikunjungi pengamat burung.  Dengan demikian status spesies ini telah tersebar di Lembah Palu. Dan di Sulawesi spesies ini diketahui tersebar selain di Lembah Palu juga di Semenanjung baratdaya.

Di lokasi pengamatan, habitat dan tempat bersarang spesies ini di vegetasi Biro (Saccharum sp.) digenangi air, di tempat lain juga diketahui pada tumbuhan Biro (Saccharum sp.) dan Typha sp. digenangi air. Dengan demikian spesies ini memilih tempat bersarang pada areal digenangi air, mungkin untuk menghindari agar predator atau manusia tidak mudah mendatangi kebaradaannya dan sarang.

Ucapan Terima Kasih

Para penulis menyampaikan terima kasih kepada Moh. Ihsan Nur Mallo, yang telah membantu mengedit dan memposting tulisan ini. Serta semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah membantu selama melakukan kegiatan di lapangan.

Daftar Pustaka

Coates, B.J. & Bishop, K.D. (1997). A Guide to the Bird of Wallacea (Sulawesi, the Moluccas and the Lesser Sunda Islands, Indonesia). Alderley. Dove Publication.

del Hoyo, J. & Collar, N.J.  (2016). Illustrated Checklist of the Bird of the World, Volume 1 Passerines. Lynx and Birdlife International.

Iqbal, M., Sanghir, K.J., Hamzati, S.T., Hariadi, S., dan Ilalang O. (2016). Status of Streaked Weaver Ploceus manyar and Baya Weaver P. philippinus in Wallacea, Indonesia. BirdingASIA 26 (2016): 115–117.

MacKinnon, J. (1991). Panduan Lapangan Pengenalan Burung-burung Jawa dan Bali. Gadjah Mada University Press.

Mallo, F.N., (2023). Data Base Burung Sulawesi. Celebes Bird Club (CBC)(Dalam Persiapan).   

Pandian, M. (2023). Habitats and nesting habits of Streaked Weaver Ploceus manyar in select wetlands in the northern districts of Tamil Nadu, India. Journal of Threatened Taxa l March 2023 l 15(3):22823-22833

van Balen, B., Trainor, C., and Noske R. (2014). Around the Archipelago. Kukila 17 (2) 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar