Gambar 1. Foto Ploceus manyar betina di tempat pengamatan |
Pengantar
Ploceus manyar resmi telah tercatat terdapat di Sulawesi, karena telah ditemukan
berbiak di banyak tempat. Di daratan Sulawesi spesies ini berbiak di
Semenanjung baratdaya (Makassar dan sekitarnya) dan Lembah Palu.
Tetapi walaupun demikian hasil penelitian mengenai
berbiak spesies ini belum pernah dilakukan, dan bahkan sekedar catatan
pengamatan belum tersedia. Sehingga data berbiak spesies ini di Sulawesi belum
ada, kecuali hanya data catatan pengamatan lokasi dan waktu berbiak, tetapi
data kondisi tempat berbiak, sarang dan pohon sarang, dan perilaku berbiak
belum tersedia.
Mengingat kondisi tersebut, maka penulis menulis catatan pengamatan berbiak spesies ini di Desa Mpanau, Kabupaten Sigi, agar dapat mengisi kekosongan data berbiak spesies ini di Sulawesi.
Pendahuluan
Spesies ini secara global tersebar di Pakistan,
India, Nepal, Sri Lanka, Myanmar, selatan Cina, Laos, Thailand, Vietnam, Jawa,
Bawean dan Bali. Diintroduksi ke berbagai tempat, termasuk ke Sulawesi. Di Sulawesi telah ditemukan di Semenanjung
baratdaya dan Lembah Palu: pada 12 Agustus 2012 satu kawanan menunjukkan bulu
berbiak di tambak dekat Makassar, 22 Oktober 2012 satu kawanan di Bandar Udara
Hasanddin (van Balen et
al. 2014), September 2013 satu individu dekat
Bantimurung, 27 April 2014 teramati di tambak Desa Majannang, Maros, Agustus
2014 satu kawanan di Bandar Udara Hasanuddin, 13 Juni 2016 tiga sarang di
sepanjang Bantimurung, seluruhnya di barat daya Sulawesi (Iqbal et al.
2016). Pada 14 Juli 2020 tim KPB. Spilornis Fahutan Untad menemukan 12 sarang
aktif di vegetasi Saccharum
sp. di tepi Sungai Palu di Desa Pulu, Dolo.
Hampir seluruh sarang berisi anak dan fledgling. Di Lembah Palu spesies
ini juga ditemukan penulis (Dadang Dwi Putra) berbiak di tambak garam Kelurahan
Talise pada tumbuhan Typha sp. dan areal pesawahan Desa Sunju.Gambar 2. Foto Ploceus manyar jantan di tempat pengamatan
Spesies ini menunjukkan pencarian makan berkelompok
antara 50─80 individu. Tidak ada interaksi (kompetisi) negatif yang teramati
antara spesies ini dan spesies lain yang berbagi tempat bertengger dan tempat
mencari makan yang sama (Pandian 2023). Sarang
dan telur: berbentuk bulat yang dijalin indah khas manyar, terdapat jalur
masuk, ditempatkan pada atas air atau tempat lain yang aman, diletakkan tiga
atau empat telur berwarna putih (MacKinnon 1991). Tim KPB Spilornis telah mengamati
50 sarang (termasuk sarang palsu) materialnya dari daun biro (Saccharum sp.). Sarang diletakkan pada pohon biro (Saccharum sp.) (Mallo 2023).
Catatan berbiak di Desa Mpanau, Lembah Palu
Pengamatan berbiak spesies ini dilakukan di Jalan
Karanjalembah, Desa Mpanau, Kabupaten Sigi pada 28 Mei dan 2 Juni 2023. Dari
hasil pengamatan ini tercatat 24 individu, pada dua tempat berdekatan, dengan
data berbiak sebagai berikut:
a. Perilaku berbiak
Bersarang berkoloni di sekitar tempat berbiak.
Menggunakan paruh untuk menenun saat membangun sarangnya. Saat berbiak
berkelompok mengeluarkan suara berupa---cerr-cerr-cer-- ribut, diulang-ulang
terus, kadang diselingi suara--cerret--. Suara lain --ceeet-cececeeet--, suara
ditahan lalu dilepas, seperti orang sesak nafas, saat berkelompok. Dan
menunjukkan perilaku sangat sensitif terhadap kehadiran manusia. Saat penulis
mengamati teramati seluruh individu bertengger di dalam vegetasi biro (Saccharum sp.). Beberapa individu terbang hinggap di tempat tinggi, tetapi hanya
beberapa detik terbang lebih rendah bersembuyi setelah melihat penulis.
Demikian juga saat mendatangi vegetasi biro (Saccharum sp.) setelah mencari
makan dan melakukan aktifitas lain, langsung bertengger di dalam vegetasi
rendah dan rimbun, selanjutnya mengeluarkan suara tersebut.
Pada 2 Juni 2023 penulis membuat tempat sembunyi
untuk memudahkan mengamati dan memotret spesies ini. Teramati burung ini
menunjukkan perilaku lebih nyaman, tidak terganggu melakukan aktifitas;
ditandai beberapa individu bertengger pada tempat terbuka dan lebih tinggi, satu
individu betina bertengger di puncak vegetasi, dan 15 menit kemudian satu betina bertengger pada pohon dekat penulis
bersembunyi setinggi 5 meter, sehingga dapat melihat posisi penulis,
selanjutnya menunjukkan perilaku tidak nyaman, terganggu melakukan aktifitas,
tidak ada lagi individu bertengger di atas vegetasi. Nampaknya kedua individu
bertengger di atas puncak vegetasi dan pohon melakukan pemantauan terhadap
keberadaan pengganggu, lalu memberitahu individu lain.
Vegetasi biro (Saccharum sp.) selain menjadi
habitat spesies ini juga menjadi tenggeran Lonchura altricapilla dan Lonchura pallida, teramati kedua spesies tersebut mengambil material sarang dari daun
biro (Saccharum sp.), kadang antara ketiga spesies tersebut
bertengger bersama. Nampaknya walaupun ketiga spesies tersebut memiliki
kebutuhan sumberdaya sama tetapi tidak berkompetisi. Pandian (2020) telah mengamati pencarian
makan dan bertengger kelompok-campuran antar-spesies spesies ini dengan Lonchura di distrik Ranipet, Tamil Nadu. Dalam penelitian ini,
kelompok-campuran antar-spesies terdiri spesies ini, Lonchura malacca, Lonchura
punctulata dan Lonchura striata bergerak secara kolektif tanpa persaingan untuk berbagi makanan dan
tempat bersarang. Perilaku bertengger campuran dari empat spesies berbeda
mungkin telah berbagi informasi tentang sumber tanaman biji-bijian dan
perlindungan dari predator (Pandian 2022). Pada 4 Juni 2023 di areal persawahan
Desa Sunju, Palu, penulis (Dadang Dwi Putra) menjumpai 4-5 individu spesies
ini berbaur bersama + 15 Lonchura atricapilla memakan buah padi mendekati
panen, dan pada 5 Juni 2023 dekat area ini, kedua penulis menjumpai total
<200 individu, berbaur mencari makan, bertengger dan melakukan aktifitas
lain dengan + 150 individu Lonchura
atricapilla, tiga individu Passer
montanus, dua individu Lonchura
molluca dan dua individu Lonchura pallida. Spesies ini adalah burung sosial, sarang dibangun dalam bentuk
koloni.
b. Pohon sarang dan sarangGambar 3. Foto sarang Ploceus manyar diletakkan di bagian tengah
batang tumbuhan biro (Saccharum sp.)
Di lokasi pengamatan dijumpai 21 sarang. Pohon
sarang seluruhnya tumbuhan biro (Saccharum
sp.). Vegetasi biro (Saccharum sp.) ini digenangi air setinggi 20 cm. Sarang diletakkan pada batang
dekat air setinggi 20 - 25 cm, tengah hingga dekat puncak pohon setinggi 2
hingga 3 m. sebagian besar sarang diletakkan pada batang ketinggian di atas dua
meter, hanya dua sarang diletakkan diketinggian 25 cm. Kedua sarang tersebut
mengalami kerusakkan, mungkin karena tergenangi air, sehingga ditinggalkan.
Sarang dijalin pada beberapa batang biro (Saccharum sp.).Gambar 4. Foto sarang Manyar ploceus diletakkan di bagian puncak
tumbuhan biro (Saccharum sp.)
c. Material dan ukuran sarang
Spesies ini terkenal karena sarangnya berupa anyaman
yang dibangun oleh jantan. Sarang terjumbai ini dengan ruang bersarang sentral
dan lorong vertikal panjang yang mengarah ke pintu samping.
Satu sarang rusak telah diambil dan diteliti
penulis, dengan ukuran total sarang panjang (termasuk lorong masuk) 31 cm,
pajang badan (tanpa lorong masuk) 17 cm, lebar 14 cm, panjang lorong masuk 14
cm, lebar 5 cm.
Bentuk material dua macam:
1. Daun dibelah.
Material berasal dari daun biro (Saccharum sp.) dan alang-alang (Imperata
cylinrica), dan tumbuhan lain
daunnya menyerupai kedua jenis tumbuhan tersebut. Daun tumbuhan tersebut dibelah
dan dipotong dengan ukuran bervariasi, yaitu 1,5 cm, 4 cm, 5,5 cm, 6, cm, 9 cm,
16 cm, 17 cm, 20 cm, berukuran lebar hingga sempit. Material ini sebagian besar
dijalin di badan sarang, sedikit di lorong masuk sarang.Gambar 5. Foto sarang Ploceus manyar rusak dibawa lalu diteliti penulis
2. Daun dan batang tumbuhan utuh
Ukuran sempit, tidak lebar, panjang juga
bervariasi, yaitu 7 cm, 7,5 cm, 10, 5 cm jenis tumbuhan tidak diketahui.
d. Kondisi vegetasi
Tempat berbiak spesies ini pada dua tempat saling
berdekatan. Luas kedua tempat ini + ¼ ha. Kondisi vegetasi tempat berbiak ini berupa
vegetasi hampir seluruhnya jenis biro (Saccharum sp.). Di tepi vegetasi
tidak digenangi air ditumbuhi Macaranga sp. dan beluntas (Pluchea indica). Di sekitar kedua
tempat berbiak berupa areal pemukiman baru dan lahan budidaya, lahan budidaya
ditinggalkan dan vegetasi rawa. Gambar 6. Vegetasi habitat dan tempat bersarang Ploceus manyar di tempat pengamatan
Analisa
Di Lembah Palu telah ditemukan areal berbiak Ploceus manyar di beberapa tempat, selain di lokasi pengamatan ini, juga di lima
tempat lain; Desa Pulu, Pantoloan, Pakuli, tambak garam Desa Talise dan Desa
Sunju (sumber informasi kedua penulis 2023, KPB Spilornis 2020; Donny Heru
Kristianto dan Han Bashari 2023), dan mungkin juga telah tersebar di tempat
lain belum pernah dikunjungi pengamat burung.
Dengan demikian status spesies ini telah tersebar di Lembah Palu. Dan di
Sulawesi spesies ini diketahui tersebar selain di Lembah Palu juga di
Semenanjung baratdaya.
Di lokasi pengamatan, habitat dan tempat bersarang
spesies ini di vegetasi Biro (Saccharum sp.) digenangi air, di tempat lain juga diketahui
pada tumbuhan Biro (Saccharum sp.) dan Typha sp. digenangi air.
Dengan demikian spesies ini memilih tempat bersarang pada areal digenangi air,
mungkin untuk menghindari agar predator atau manusia tidak mudah mendatangi
kebaradaannya dan sarang.
Ucapan Terima Kasih
Para penulis menyampaikan terima kasih kepada Moh.
Ihsan Nur Mallo, yang telah membantu mengedit dan memposting tulisan ini. Serta
semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah
membantu selama melakukan kegiatan di lapangan.
Daftar Pustaka
Coates, B.J. & Bishop, K.D. (1997). A
Guide to the Bird of Wallacea (Sulawesi, the Moluccas and the Lesser Sunda
Islands, Indonesia). Alderley. Dove Publication.
del Hoyo, J. & Collar, N.J. (2016). Illustrated Checklist of the Bird of
the World, Volume 1 Passerines. Lynx and Birdlife International.
Iqbal, M., Sanghir, K.J., Hamzati, S.T.,
Hariadi, S., dan Ilalang O. (2016). Status of Streaked Weaver Ploceus manyar
and Baya Weaver P. philippinus in Wallacea, Indonesia. BirdingASIA 26 (2016):
115–117.
MacKinnon, J. (1991). Panduan Lapangan
Pengenalan Burung-burung Jawa dan Bali. Gadjah Mada University Press.
Mallo, F.N., (2023). Data Base Burung
Sulawesi. Celebes Bird Club (CBC)(Dalam Persiapan).
Pandian, M. (2023). Habitats and nesting
habits of Streaked Weaver Ploceus manyar in select wetlands in the northern
districts of Tamil Nadu, India. Journal of Threatened Taxa l March 2023 l
15(3):22823-22833
van Balen, B., Trainor, C., and Noske R.
(2014). Around the Archipelago. Kukila 17 (2) 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar