Jumat, 11 Agustus 2023

CATATAN BARU TEMPAT PENYEBARAN CEREK JAWA (CHARADRIUS JAVANICUS) DI SULAWESI

Oleh: Fachry Nur Mallo

Gambar 1.  Foto Charadrius javanicus di Tambak Garam Talise, Palu

Pendahuluan

Awalnya diketahui endemik endemik Jawa dan Bali, tetapi saat ini ditemukan tersebar di tempat lain; di Sumatera, Bangka, Belitung, Sulawesi, Nusa Tenggara, Singapura, dan Timor Leste. Umum di Jawa, Bali, jarang di Sumatera (Taufiqurrahman dkk. 2022). Di Sulawesi, sebelumnya hanya dijumpai di daratan Sulawesi sebanyak dua kali; di tambak ikan dekat Makassar pada September 2007 dan September-Oktober 2009 (Mallo 2023).

Burung ini dijumpai dari pesisir pantai, tambak ikan, udang dan garam, muara sungai, areal persawahan, hingga lahan basah yang jauh dari pesisir pantai (Taufiqurrahman dkk. 2022). Sering teramati mencari makan soliter atau berkelompok khas Charadrius kecil, termasuk berburu kepiting saat air surut. Makanan terutama krustasea, serangga dan cacing laut (Mallo 2023). Umumnya berpasangan, berkelompok kecil hingga besar, berbaur cerek lain dan burung pantai lain (Taufiqurrahman dkk. 2022). 

Suara burung ini berupa suara berderak singkat --trr-trrt--, berulang saat terbang, dan suara almr siulan naik --tu-WIT-- bersahut-sahutan (Taufiqurrahman dkk. 2022).

Deskripsi lokasi pengamatan

Penulis menjumpai burung ini di empat tempat berbeda, yaitu:

1   Tambak garam Talise, Palu

Terletak di Kelurahan Talise, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Luasnya 18,5 ha. (Buol 2019; Buol 2019A), terletak di Kelurahan Talise, Kecamatan Palu Timur.  Tambak garam ini telah diolah sejak tiga hingga empat abad lalu, dan merupakan komoditi sangat berharga pada zaman penjajahan Belanda dan awal-awal kemerdekaan negara kita, sehingga pengolahannya mendapatkan perhatian dari kerajaan, pemerintah Belanda dan pemerintah negara kita saat itu. 

Gambar 2. Foto Tambak Garam Talise

2 Tambak ikan Desa Bega dan Mapane

Terletak di Desa Bega dan Desa Mapane, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah seluas + 291 ha., dan digunakan untuk memelihara ikan bandeng. Tambak ini relatif belum lama diolah, hal ini terlihat dari beberapa tambak masih tersisa tonggak dan pohon bakau mati belum sempat dibersihkan. Di sekitar tambak masih terdapat vegetasi mangrove cukup luas.

Gambar 3. Foto tambak ikan Desa Bega/Desa Mapane, Kabupaten Poso 

3 Tambak ikan Desa Masani

Terletak di Masani, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, seluas, diatas 350 ha, dan digunakan untuk memelihara bandeng. Tambak ini  relatif belum lama diolah, hal ini terlihat dari beberapa tambak masih tersisa tonggak dan pohon bakau mati belum sempat dibersihkan. Di sekitar tambak masih terdapat vegetasi mangrove cukup luas.  

Gambar 4.  Tambak ikan Desa Masani, Kabupaten Poso
 4 Tambak ikan Desa Bainaa

Terletak di Desa Bainaa, Kecamatan Tinombo Utara, Kabupaten Parigi Moutong, dan digunakan untuk memelihara ikan bandeng. Tambak ini relatif sudah lama diolah. Di sekitar tambak masih terdapat vegetasi mangrove luas berbatasan dengan perairan laut.

Gambar 4. Tambak ikan Desa Bainaa, Tinombo Kabupaten Parigi Moutong

Perjumpaan di lapangan

Pada 5 Juni 2023 penulis menjumpai burung ini cukup umum di tambak garam Kelurahan Talise, Kota Palu. Perilaku teramati berpasangan atau berkelompok kecil 3 – 5 individu, terbang atau mencari makan pada area tambak tidak berair, lembap, dan tepi tambak berair sangat dangkal. Kadang berbaur dengan Himantopus himantopus, terutama saat terganggu.

Gambar 5. Peta penyebaran Charadrius javanicus di Sulawesi; A. Tambak ikan dekat Makassar, B. Tambak Garam di Kelurahan Talise, Palu. C. Tambak ikan di Desa Masani, dekat Poso, D. Tambak ikan di Desa Bega/Desa Mapane, dekat Poso, E. Tambak ikan Desa Bainaa, Tinombo

Pada 25 Juni 2023 penulis berhasil menjumpai umum burung ini di tambak ikan Desa Bega/Desa Mapane, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso. Perilaku teramati berpasangan atau berkelompok kecil 3 – 7 individu, terbang atau mencari makan pada area tambak tidak berair, lembap, dan tepi tambak berair sangat dangkal. Kadang berbaur burung pantai lain, terutama Himantopus himantopus, dan juga berbaur dengan Numenius phaeopus dan Tringa brevipes, terutama saat mendapatkan bahaya atau merasa terancam.

Gambar 6. Foto Charadrius javanicus di tambak ikan Desa Bega/Desa Mapane, Poso.

Pada tanggal 28 Juni 2023 penulis berhasil menjumpai burung ini tidak umum di tambak ikan Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso. Perilaku   teramati berpasangan atau berkelompok kecil 3 – 4 individu, terbang atau mencari makan pada area tambak tidak berair, lembap, dan tepi tambak berair sangat dangkal. Tidak umum dijumpai, mungkin karena saat pengamatan hampir seluruh tambak terisi air, jarang terdapat area kering, atau sangat dangkal.

Pada tanggal 23 Juli 2023 penulis berhasil menjumpai lima individu burung ini di tambak ikan Desa Bainaa, Kecamatan Tinombo utara, Kabupaten Parigi Moutong. Perilaku   teramati soliter atau berpasangan, terbang atau mencari makan pada area tambak tidak berair, lembab, dan tepi tambak berair sangat dangkal. Kadang berbaur burung pantai lain, terutama Himantopus himantopus, terutama saat mendapatkan bahaya atau merasa terancam.

Di keempat tempat tersebut burung ini selalu mengeluarkan suara berupa suara berderak singkat --trr-trrt--, berulang saat terbang, dan suara almr siulan naik --tu-WIT-- bersahut-sahutan, saat saat tidak terbang.

Analisa

Di Sulawesi, awalnya Charadrius javanicus diketahui hanya dijumpai terbatas di tambak ikan dekat Makassar pada September 2007 dan September – Oktober 2009. Dengan demikian, perjumpaannya di empat tempat terpisah; di tambak garam talise, tambak ikan di Desa Bega/Desa Mapane, tambak ikan di Desa Masani dan tambak ikan Desa Bainaa, menunjukkan bahwa burung ini telah tersebar luas di Sulawesi. Mungkin di tempat lain belum sempat diamati juga telah tersebar. Dan, di beberapa tempat yang telah diamati di Sulawesi, mungkin kehadiran burung ini tidak diketahui saat mengidentifikasi dalam pengamatan, sehingga tidak dimasukkan dalam catatan, karena mengira spesies lain yang mirip. Morfologis burung ini sangat mirip dengan Charadrius alexandrinus dan Charadrius peronii. Maka jika tidak hati-hati mengidentifikasinya saat pengamatan di lapangan akan terjadi kesalahan.

Ucapan Terima Kasih

Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu selama penulis melakukan pengumpulan data. Pertama-tama penulis mengucapkan terima kasih kepada Mas Iwan Londo, telah membantu penulis mengidentifikasi foto burung ini di tambak garam Talise, dan juga adik penulis Moh. Ihsan Nur Mallo, telah membantu mengedit dan mangupload tulisan ini. Serta semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah membantu sehingga suksesnya penulisan ini.

Daftar Pustaka

Buol, R.A. (2019). Kisah jatuh-bangun petani garam Teluk Palu (bagian 1). Zona Utara. Zonautara.com/2019/

Buol, R.A. (2019A). Kisah jatuh-bangun petani garam Teluk Palu (bagian 2). Zona Utara. Zonautara.com/2019/

del Hoyo, J., & Collar, N.J.  (2014). Illustrated Checklist of the Bird of the World,  Volume 1 Non Passerines. Birdlife International.

Mallo, F.N., (2023). Data Base Burung Sulawesi. Telah diperbaharui 30 Juni 2023. Celebes Bird Club (CBC) (dalam Persiapan).

Taufiqurrahman, I., Akbar, P.G., Purwanto, A.A., Untung, M., Assiddiqi, Z., Iqbal, M., Wibowo, W.K., Tirtaningtyas, F.N., & Triana, D.A. (2022). Panduan lapangan burung-burung di Indonesia Seri I: Sunda Besar. Birdpacker Indonesia-Interlude: Batu.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar