Selasa, 31 Oktober 2023

CATATAN BERSARANG CEREK JAWA (CHARADRIUS JAVANICUS) DI TAMBAK GARAM TALISE, PALU: CATATAN BARU DI SULAWESI

Oleh: Fachry Nur Mallo

Gambar 1. Charadrius javanicus sedang mengerami telur, di Tambak Garam Talise, Palu

Pendahuluan

Awalnya Charadrius javanicus diketahui endemik Jawa dan Bali, tetapi saat ini ditemukan tersebar di tempat lain; di Sumatera, Bangka, Belitung, Sulawesi, Nusa Tenggara, Singapura, dan Timor Leste. Umum di Jawa, Bali, jarang di Sumatera (Taufiqurrahman dkk. 2022), dan juga dijumpai di Maluku Utara (Putra 2023). Di Sulawesi hanya dijumpai di daratan Sulawesi; di tambak ikan dekat Makassar pada September 2007 dan September – Oktober 2009 (Mallo 2023), tambak garam Talise, Palu, tambak ikan Desa Bega/Mapane dan Desa Masani, Poso, dan tambak ikan Desa Bainaa, Tinombo (Mallo 2023A).

Catatan berbiak hanya dari Semenanjung Barat Daya, yang teramati kawin pada September atau Oktober (Tebb et al. 2008 dalam Iqbal et al. 2013), tetapi tidak pernah dijumpai sarang.

Deskripsi lokasi pengamatan

Tambak garam Talise, terletak di Kelurahan Talise, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Luasnya 18,5 ha. (Buol 2019; Buol 2019A). Tambak garam ini telah diolah sejak tiga hingga empat abad lalu, dan merupakan komoditi sangat berharga pada zaman penjajahan Belanda dan awal-awal kemerdekaan negara kita, sehingga pengolahannya mendapatkan perhatian dari kerajaan, pemerintah Belanda dan pemerintah negara kita saat itu. 

Gambar 2. Lanskap Tambak Garam Talise

Lanskap di tambak ini berupa area penggaraman di pesisir pantai, tetapi saat ini tidak langsung berbatasan dengan air pasang surut, tetapi dibatasi jalan raya, yang merupakan pusat rekreasi dan aktifitas kegiatan ramai masyarakat, terutama kegiatan balap burung merpati. Vegetasi terbentuk, dominan Typha sp., Musa sp., Calliandra surinamensis, Lannea coromandeliana, Plucea indica, Muntingia calabura dan Parkia sp., serta rumput pendek pada tambak ditelantarkan, pada area terbuka.

Catatan bersarang

Telur dan sarang

Pada 3 Agustus 2023 penulis menjumpai satu sarang berisi tiga telur, sedang dierami satu induk. Telur berukuran panjang, 3,2 cm, lebar 2,1 cm, berwarna abu-abu kekuningan, terdapat bintik-bintik berwarna hitam kecoklatan. Sarang berupa galian cekungan dangkal pada tanah bercampur pasir. Cekungan sarang panjang 7,5 cm, ditambah material sarang, panjang 17,5 cm. Material sarang berupa kerikil kecil.

Gambar 3. Telur Cerek Jawa di Tambak Garam Talise

Sarang diletakkan dibekas pematang tambak, hampir rata dengan tanah, karena tergerus air laut, mungkin karena terkena dampak tsunami. Keadaan tempat sarang berupa tanah bercampur pasir tanpa ditumbuhi vegetasi, dua meter dari sarang ditumbuhi vegetasi rumput pendek.

Gambar 4. Posisi sarang Cerek jawa, dan kondisi landskap sekitarnya

Perilaku

Perilaku induk saat didekati berjarak 4meter lari terbirit-birit menuju vegetasi rumput. Dari vegetasi rumput kadang menuju genangan air, berendam, membasahi tubuhnya, karena cuaca sangat panas. Perilaku lain kadang berlari mengitari penulis berjarak empat hingga enam meter, dan sekali-kali merebahkan tubuhnya ke tanah (posisi tiarap). 

Gambar 5. Perilaku Cerek Jawa merebahkan tubuhnya ke tanah (posisi tiarap) saat terganggu

Gangguan

Seminggu sejak penemuan sarang, anggota KPB. Spilornis yang memantau perkembangan telur di sarang tidak lagi menjumpai telur. Diduga telah diambil orang, karena tidak terdapat bekas pecahan telur di sarang dan sekitarnya, dan satu hari sebelumnya areal tersebut ramai dikunjungi masyarakat Kota Palu, menonton kegiatan perlombaan balap burung merpati.    

Analisa

Dari data di atas diketahui Cerek Jawa di Sulawesi berbiak bulan Agustus, September dan Oktober. Tempat bersarang di pilih pada area tambak garam tidak diolah, berupa area terbuka tidak ditumbuhi vegetasi, dan terdapat vegetasi rumput di sekitarnya, sebagai tempat menyelamatkan diri saat mendapatkan gangguan. Jumlah telur tiga.

Di tambak garam Talise, Cerek Jawa mengalami gangguan saat berbiak, hal ini dibuktikan telur di sarang telah diambil oleh pengunjung yang beraktifitas di sekitar sarang. Gangguan ini juga terjadi pada semua sarang Himantopus himantopus (tujuh sarang) penulis dan pengamat lain temukan. Hal ini menggambarkan bahwa tambak garam Talise tidak aman bagi burung ini berbiak. Gangguan ini terjadi disebabkan selain karena tempat ini dijadikan aktifitas kegiatan balap burung merpati, juga tidak ada area yang tersisa aman bagi burung ini bersarang. Karena areanya sempit sehingga hampir seluruh area dapat diakses para petani garam, dan juga pengunjung lain. Di sepanjang pantai berbatasan dengan tambak garam merupakan tempat ramai dikunjungi masyarakat Kota Palu.

Ucapan Terima Kasih

Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu selama penulis melakukan pengumpulan data. Pertama-tama penulis mengucapkan terima kasih kepada Mas Iwan Londo, telah membantu penulis mengidentifikasi foto burung ini di tambak garam Talise, dan juga adik penulis Moh. Ihsan Nur Mallo dan anggota KPB. Spilornis telah memantau sarang Cerek Jawa, dan Ihsan Nur Mallo telah membantu mengedit dan mangupload tulisan ini. Serta semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah membantu sehingga suksesnya penulisan ini.

Daftar Pustaka

Buol, R.A. (2019). Kisah jatuh-bangun petani garam Teluk Palu (bagian 1). Zona Utara. Zonautara.com/2019/

Buol, R.A. (2019A). Kisah jatuh-bangun petani garam Teluk Palu (bagian 2). Zona Utara. Zonautara.com/2019/

del Hoyo, J., & Collar, N.J.  (2014). Illustrated Checklist of the Bird of the World, Volume 1 NonPasserines. Birdlife International.

Iqbal, M., Taufiqurrahman, I., Gilfedder M and Baskoro K. 2013. Identification of Javan Plover Charadrius javanicus. Wader Study Grouop, Bulletin 120 (2): 96-101. January 2013

Mallo, F.N., (2023). Data Base Burung Sulawesi. Telah diperbaharui 30 Juni 2023. Celebes Bird Club (CBC) (dalam Persiapan).

Mallo, F.N. (2023A). Catatan Baru Tempat Penyebaran Cerek Jawa (Charadrius javanicus) di Sulawesi. Blog Fachry Nur Mallo. Diambil tanggal 23 Oktober 2023.

Putra, ADK. (2023). Burung-burung Migran Maluku Utara.  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jakarta.

Taufiqurrahman, I., Akbar, P.G., Purwanto, A.A., Untung, M., Assiddiqi, Z., Iqbal, M., Wibowo, W.K.,         Tirtaningtyas, F.N., & Triana, D.A. (2022). Panduan lapangan burung-burung di Indonesia Seri I:             Sunda Besar. Birdpacker Indonesia-Interlude: Batu.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar