Oleh: Fachry Nur Mallo
Gambar 1. Foto dua induk Sternula albifrons dekat sarang |
Pendahuluan
Sternula albifrons diketahui berbiak di Ghana, Gabon, Niger, Mauritania, Senegal, Teluk Persia, utara India, Sri Lanka, Eropa, Russia, Cina, Jepang, Asia Tenggara, Philippina, Indonesia, Australia, Tasmania, Solomon, Mikronesia, barat daya Pasifik, Hawaii. Musim dingin berkunjung ke selatan khatulistiwa (del Hoyo & Collar 2014), termasuk ke Sulawesi. Pada Agustus 1985 Duke menemukan populasi kecil residen (+ 70 pasang) bercampur populasi migran dari Palaearctic dan/atau Australia di muara Sungai Morowali. Penduduk desa setempat juga memanen beberapa telur (Andrew & Holmes 1990). Temuan Duke satu-satunya catatan berbiak di Sulawesi, sebelum penulis menjumpai di Tambak Ikan Desa Bainaa. Tetapi foto sarang dan telur burung ini tidak tersedia saat itu, sehingga mungkin foto penulis pertama di Sulawesi.
Deskripsi lokasi pengamatan
Lokasi penemuan sarang Sternula albifrons terletak di Desa Bainaa, Kecamatan Tinombo Utara, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Tambak ini digunakan untuk memelihara ikan bandeng dan relatif sudah lama diolah. Di sekitar tambak masih terdapat vegetasi mangrove luas berbatasan dengan perairan laut. Tambak ini terletak di tepi jalan raya Trans Sulawesi dan merupakan pusat aktifitas kegiatan ramai masyarakat. Vegetasi terbentuk, dominan Cocos nucifera, Typha sp., Musa sp., Ipomea pescrapae, Lannea coromandeliana, Pluchea indica, serta rumput pendek dan membentuk vegetasi semak pada tepi tambak.
Gambar 2. Foto lanskap Tambak ikan Desa Bainaa |
Catatan bersarang
Telur dan sarang
Pada 23 Juli 2023 penulis menjumpai di Tambak Desa Bainaa sebelas individu Sternula albifrons, mungkin semuanya berbiak, dan dua sarang, masing-masing berisi dua dan tiga telur, sedang dierami masing-masing satu induk. Telur di satu sarang penulis ukur; berukuran panjang 3,2 cm, lebar 1,3 cm, berwarna putih, terdapat bintik-bintik berwarna cokelat tua. Sarang berupa galian cekungan dangkal pada tanah bercampur pasir agak lembab. Cekungan sarang panjang 8 cm, ditambah material sarang panjang 12 cm. Di dalam cekungan sarang tidak ada material, di tepi cekungan sarang terdapat material berupa kerikil kecil, kulit cangkang kerang dan siput. Sarang diletakkan di area tambak tidak tergenang, berupa tanah bercampur pasir agak keras, tanpa ditumbuhi vegetasi. Posisi letak sarang berdekatan dengan sarang Himantopus himantopus, berjarak sekitar 5 meter.
Gambar 3 dan 4. Foto sarang dan telur Sternula albifrons di Tambak ikan Desa Bainaa |
Gambar 5. Posisi sarang Sternula albifrons, dan kondisi lanskap sekitarnya |
Perilaku yang terlihat dari jauh, dua induk
mengerami sarang dan beberapa induk hinggap dekat sarang. Saat penulis dekati
berjarak sepuluh meter induk mengeram dan hinggap dekat sarang terbang, tanpa
henti terbang berpasangan mengitari penulis, sambil mengeluarkan suara. Saat
penulis meninggalkan sarang, berjarak cukup jauh, induk mendatangi sarang lalu
mengeraminya.
Kadang berbaur hinggap di tanah dengan beberapa individu Himantopus himantopus. Bersama Himantopus himantopus mengeluarkan suara bernada peringatan atau mungkin mengusir pengganggu (penulis).
Gambar 6. Saat terganggu kedua induk terbang mengitari penulis, hingga penulis meninggalkan sarang |
Foto 7 dan 8. Posisi induk sedang mengerami telur |
Letak dua sarang Sternula albifrons di
Tambak Ikan Desa Bainaa hanya berjarak 20 meter dari jalan raya Trans Sulawesi,
ramai dilintasi kendaraan. Selain itu sarang ini terletak dekat pemukiman dan
terdapat aktifitas masyarakat cukup ramai. Kondisi ini merupakan ancaman bagi
keberadaan sarang dari gangguan manusia, dan juga sudah pasti bagi kelestraian Sternula
albifrons di tambak ini.
Analisa
Dari data di atas diketahui Sternula
albifrons di Sulawesi berbiak pada bulan Juli dan Agustus. Tempat bersarang
dipilih pada area tambak ikan tidak tergenang air, tidak diolah, berupa area
terbuka tidak ditumbuhi vegetasi. Jumlah telur dua dan tiga.
Di Tambak Ikan Bainaa, Sternula albifrons
mengalami gangguan saat berbiak, hal ini disebabkan karena letak sarang hanya
berjarak 20 meter dari jalan raya Trans Sulawesi, ramai dilintasi kendaraan.
Selain itu sarang ini terletak dekat pemukiman dan terdapat aktifitas
masyarakat cukup ramai.
Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terima kasih kepada adik
penulis Moh. Ihsan Nur Mallo telah membantu mengedit dan mangupload tulisan
ini. Serta semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu
yang telah membantu sehingga suksesnya penulisan ini.
Daftar Pustaka
Andrew, P. & Holmes, D.A.
1990. Sulawesi Bird Report. Kukila 5: Hal. 4-26.
del Hoyo, J., & Collar,
N.J. (2014). Illustrated Checklist of
the Bird of the World, Volume 1 Non Passerines. Birdlife International.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar